PAN Dorong Pilpres 2024 Diikuti 2 Paslon Lebih: Ibarat Pilih Mi Instan Favorit

5 Juni 2021 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PAN, Eddy Soeparno. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PAN, Eddy Soeparno. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PAN mendorong agar Pilpres 2024 diikuti lebih dari 2 paslon. Berbeda dengan keinginan PDIP yang cuma 2 paslon.
ADVERTISEMENT
Sekjen PAN, Eddy Soeparno, mengatakan Pilpres 2024 harus memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki banyak pilihan calon pemimpin.
"Kita melihat di Pilpres sebelumnya 2 paslon. Tapi alangkah baiknya jika diberikan ada kesempatan bagi pasangan lain. Ibaratnya beli mi instan ada banyak brand. Banyak pilihan bisa mencicipi satu sama lain dan berkata, ini mi instan favorit saya. Dengan lebih banyak pilihan, akan semakin semarakkan dan mematangkan demokrasi kita," kata Eddy dalam survei Parameter Politik Indonesia, Sabtu (5/6).
Eddy menyebut PAN akan melakukan evaluasi internal untuk melihat peluang mengusung kader di Pilpres 2024. Terlebih, kata dia, PAN sudah memiliki cukup pengalaman mengusung kadernya, seperti Amien Rais di Pilpres 2004 dan Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
Ilustrasi TPS Foto: Aprilio Akbar/Antara
"Bagi PAN tentu tetap akan evaluasi secara internal terkait potensi kita untuk berpartisipasi di pilpres 2024. Kembali lagi, bagi sebuah parpol merupakan kebanggaan tersendiri ketika kadernya bisa maju dalam perhelatan pilpres. Tentu kita akan lihat elektabilitas dari kader-kader kita jelang pilpres," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Eddy, siapa pun calon yang maju di Pilpres 2024 harus memiliki solusi terkait sejumlah permasalahan bangsa seperti pandemi corona hingga ekonomi, bukan sekadar menang.
"Kami ingin sampaikan paslon yang mau diajukan itu yang idealnya tidak sekadar untuk menang capai garis finish 2024, tapi mampu kerja sama untuk jangka waktu ke depan. Saling menunjang dan saling mengisi satu sama lain. Siapa pun yang pimpin republik ini 2024 hadapi tantangan besar. Masalah pandemi yang masih tersisa saat saat itu, bagaimana tingkatkan perekonomian kita, atasi utang kita yang besar, tingkatkan produktivitas manufaktur kita," tutup Eddy.