PAN Nilai Ucapan Ngabalin ke Busyro Muqoddas soal Otak Sungsang Berlebihan

15 Mei 2021 16:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin saat diskusi tentang conora di Upnormal Coffee, Jakarta, Minggu (8/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin saat diskusi tentang conora di Upnormal Coffee, Jakarta, Minggu (8/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernyataan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut otak eks pimpinan KPK Busyro Muqoddas sungsang menuai kritikan. Pernyataan itu dilontarkan Ngabalin karena Busyro menyalahkan Presiden Jokowi soal nasib 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan usai tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan.
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay mengatakan menilai pernyataan Ngabalin terhadap Busyro berlebihan. Dia menyebut seharusnya kritik dari elemen masyarakat tidak dibalas dengan konfrontatif dan menggunakan diksi yang baik.
"Bang Ali ini kan orang sekolahan. Di mana-mana selalu bicara kalau dia memang orang berpendidikan. Sekolahnya sudah paripurna. Semestinya, ada bingkai kesantunan dalam setiap kali berbicara dan menjawab kritik. Tetapi, ini kan tidak ya. Jawab kritik ternyata membuat polemik," kata Saleh kepada wartawan, Sabtu (15/5).
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
Saleh yang juga merupakan salah satu kader Muhammadiyah menyebut seharusnya Ngabalin tahu kapasitas para pemimpin Muhammadiyah. Dia menyebut pemimpin Muhammadiyah terpilih adalah yang diseleksi secara alamiah dan ilmiah. Tidak ada pimpinan di Muhammadiyah yang dikarbit.
Menurut Saleh, ucapan Ngabalin kepada Busyro Muqoddas yang saat ini menjabat Ketua PP Muhammadiyah, membuat banyak aktivis dan anak muda di Muhammadiyah kecewa.
ADVERTISEMENT
"Sebagai informasi ke Bang Ngabalin, saat ini anak-anak dan aktivis muda Muhammadiyah banyak yang kecewa. Mereka tidak menyangka kalau Bang Ngabalin bisa kelewatan seperti itu," kata eks Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lebih lanjut, menurut Saleh, cara berkomunikasi Ngabalin yang seperti ini merugikan Presiden Jokowi. Sebab, kata dia, selama kepemimpinannya, Jokowi tidak pernah alergi dengan kritik. Bahkan, kritik selalu dijawab dengan santun dan perbaikan kinerja.
"Yang paling aneh, Ngabalin tidak mau pula mengucapkan permohonan maaf. Bukankah di bulan Syawal ini, silaturahim harus tetap dijaga? Jika ada yang salah dan khilaf, perlu saling memaafkan," ujarnya.
"Kalaupun dia tidak meminta maaf, dipastikan Pak Busyro akan tetap tenang. Kata-kata tidak sopan yang dilontarkan, tidak akan membuatnya berkecil hati. Beliau santai aja. Mungkin juga senyum-senyum manis," tandas dia.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: