Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Fraksi PAN , Guspardi Gaus, mengkritik pernyataan Ketua DPR Puan Maharani terkait Sumatera Barat dan Pancasila. Guspardi yang berasal dari dapil Sumbar itu menyebut pernyataan Puan menimbulkan kegaduhan.
ADVERTISEMENT
"Pertama, saya sangat menyayangkan seorang pejabat negara, petinggi partai mengeluarkan statement yang menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat," kata Guspardi saat dimintai tanggapan, Kamis (3/9).
Anggota Komisi II itu menilai, seharusnya Puan paham bahwa Pancasila merupakan jati diri warga Minang. Dia menyebut warga Minang tanpa diberikan pemahaman pun sudah memahami nilai-nilai Pancasila.
"Berkaitan dengan Pancasila ini, harusnya Ibu Puan paham apa itu Pancasila. Pancasila itu kan yang lima dasar itu. Coba lihat nilai-nilai itu, itu yang dilaksanakan oleh masyarakat tanpa diberikan penataran, tanpa diberikan pemahaman. Itu adalah jati diri orang Minang," tegasnya.
"Karena apa? Pendiri bangsa itu dari Minang. Tentu nilai-nilai keminangan itu terbersit oleh inisiator dan para perumus Pancasila itu. Ini yang harusnya Ibu Puan paham, harus mengerti itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Guspardi pun meminta Puan kembali membaca sejarah. Berdasarkan uraian sejarah, akan diketahui bahwa masyarakat Sumbar tidak mungkin tidak Pancasilais.
"Saya minta kepada Ibu Puan untuk belajar sejarah, siapa pendiri bangsa ini, siapa yang merumuskan UUD dan Pancasila itu adalah tokoh yang berasal dari Sumatera Barat. Tidak mungkin orang Sumbar itu tidak Pancasila. Orang Sumbar itu paling Pancasilais," tandasnya.
Pernyataan kontroversi Puan Maharani disampaikan saat pengumuman cakada PDIP tahap V secara virtual. Pernyataan itu disampaikan setelah mengumumkan paslon yang diusung PDIP di Pilgub Sumbar.
"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara pancasil. Bismillahirrohmanirrohmin. Merdeka!" tutur Puan, Rabu (2/9).