PAN Pilih Ketum 2020-2025: Zulhas, Mulfachri, Drajad Berebut 568 Suara

11 Februari 2020 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pemilihan ketum PAN periode 2020-2025 secara voting di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Utara, Selasa (11/2). Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pemilihan ketum PAN periode 2020-2025 secara voting di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Utara, Selasa (11/2). Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
ADVERTISEMENT
PAN saat ini menggelar proses pemilihan ketum periode 2020-2025 melalui voting. Terdapat tiga caketum yang berebut suara dalam Kongres PAN, yakni Zulkifli Hasan, Drajad Wibowo, dan Mulfachri Harahap.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Asman Abnur mengundurkan diri dari pemilihan ketum dalam Kongres PAN. Ia menyerahkan dukungannya kepada Zulkifli Hasan sebagai petahana.
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan seharusnya ketiga caketum memperebutkan 590 suara yang terdiri dari pengurus DPW dan DPD partai. Namun, kata dia, sesuai keputusan pleno, terdapat 22 DPD yang tak dapat memilih lantaran kepengurusan yang masih bermasalah.
Sehingga saat ini yang diperebutkan oleh 3 caketum adalah 568 suara.
"Memang 590 (suara) dan 590 itu hadir. Ada kita sepakati juga bahwa ada 22 daerah yang memiliki sengketa kepengurusan," kata Eddy di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/2).
Eddy mengatakan keputusan itu diambil lantaran pihaknya tak ingin sengketa kepengurusan itu berujung pada proses hukum.
Suasana pemilihan ketum PAN periode 2020-2025 secara voting di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Utara, Selasa (11/2). Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
"Daripada kita kemudian berkutat pada sengketa itu dan berujung pada tindakan hukum, dalam bentuk gugatan, atau lain-lain di kemudian hari. Kita sepakati bersama bahwa kedua daerah di bekukan kepesertaannya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, rapat pleno PAN untuk membahas tatib kongres sempat ricuh lantaran status peserta yang bermasalah. Bahkan, rapat pleno sempat diwarnai dengan saling lempar kursi.
Proses pendaftaran perserta juga sempat diributkan oleh sejumlah kader. Soal kepengurusan yang bermasalah, Zulkifli Hasan sempat menjelaskan, terdapat sejumlah daerah yang belum memiliki pimpinan wilayah dan masih dijalankan oleh pelaksana tugas (Plt).