PAN soal Hari Lebaran Beda: Kita Sudah Terlatih dengan Perbedaan

20 April 2023 16:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H. Foto: Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H. Foto: Kemenag
ADVERTISEMENT
Hari raya Idul Fitri 2023 antara pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi berbeda yakni Jumat (21/4) dan Sabtu (22/4). Pemerintah baru akan mengumumkan berdasarkan metode manual melihat awal bulan melalui teleskop (rukyatul hilal) dan dibahas dalam sidang Isbat pada hari ini Kamis (20/4) sore.
ADVERTISEMENT
Sementara, Muhammadiyah mengikuti perhitungan astronomis (hisab) dan hasilnya 1 Syawal 1444 H atau Idul Fitri jatuh pada Jumat (21/4).
Terkait hal ini, anggota Komisi Agama (VIII) DPR Yandri Susanto meminta agar seluruh umat muslim di Indonesia saling menghormati satu sama lain.
"Harus saling menghargai dan saling menghormati," kata Yandri saat dihubungi, Kamis (20/4).
Apalagi, kata dia, Indonesia sudah terbiasa dengan perbedaan suku, agama hingga ras. Pun, sudah sering terjadi umat Islam Indonesia berbeda dalam Idul Fitri.
"Bangsa ini sudah terlatih dengan perbedaan," tandas Wakil Ketua MPR itu.
Foto aerial umat Islam menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Jatinegara, Jakarta, Senin (2/5/2022). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Sebelumnya, Menag Gus Yaqut Cholil Qoumas menanggapi kemungkinan jatuhnya hari Lebaran yang berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah. Ia menyebut perbedaan itu tak menyebabkan perselisihan.
ADVERTISEMENT
"Saya kira tidak ada perselisihan, perbedaan biasa. Yang penting bagaimana perbedaan yang ada itu tidak menyebabkan perpecahan," kata Menag di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (18/4).
Menurutnya, hakikat dari Lebaran atau 1 Syawal sama saja. Jangan ada yang memperdebatkan.
Menag juga mengingatkan pemda untuk tetap memberikan keleluasaan bagi Muhammadiyah yang ingin menggelar salat Id pada Jumat, 21 April. Jangan dihalang-halangi.
"Kita minta kepada seluruh pemerintah daerah agar bila ada saudara-saudara Muhammadiyah yang besok hari Jumat ingin menyelenggarakan salat Idul Fitri agar memberikan fasilitas," dorongnya.