Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
PAN soal Ketum KIM Temui Prabowo: Bahas Kepentingan Rakyat, Politik Kebangsaan
29 Desember 2024 12:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai dari Koalisi Indonesia Maju bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PAN Zulkifli Hasan hingga Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. Namun Ketum NasDem Surya Paloh absen karena berhalangan.
Politikus PAN, Saleh Daulay, mengatakan pertemuan Ketum KIM dengan Prabowo tidak perlu dipersoalkan. Apalagi digiring opini tidak baik.
"Aneh aja, Prabowo bertemu dengan para pimpinan parpol aja jadi bahan perbincangan. Parahnya, ada aja yang menilai tidak baik," kata Saleh dalam keterangannya, Minggu (29/12).
Ketua Komisi VII DPR ini menekankan, pertemuan itu membahas kepentingan rakyat. Sedangkan terkait urusan politik, membahas kebangsaan.
"Padahal, dari pengakuan mereka yang hadir, Presiden fokus pada upaya pengamanan kepentingan masyarakat di akhir tahun. Kalaupun ada nuansa politik, dipastikan arahnya adalah politik kebangsaan, bukan politik kekuasaan," ucap Saleh.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum DPP PAN ini memastikan partainya mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran. PAN melihat sudah banyak upaya perbaikan yang dilakukan pemerintahan dalam 3 bulan pertama.
"Gaji guru dinaikkan, tuntutan kenaikan upah buruh dipenuhi, makan siang gratis sedang disiapkan, program swasembada pangan sangat diseriusi, akses petani pada pupuk dipermudah, dan bahkan ongkos haji tahun ini dijanjikan akan diturunkan," ucap Saleh.
"Ada banyak kebijakan lain yang sudah disusun. Perlahan tapi pasti, semua akan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku," tambah dia.
Oleh sebab itu, PAN menilai komitmen pemerintah untuk menyejahterakan rakyat tidak perlu diragukan lagi. Prabowo-Gibran sejauh sudah berada di jalan yang benar.
"Kita semua wajib mendukung. Kalaupun ada kritik, jangan dicampuradukkan dengan tendensi politik bernada negatif. Sudah saatnya kontestasi politik diubah menjadi kompetisi mencari amal kebajikan," tutup Saleh.
ADVERTISEMENT