Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PAN mempertimbangkan kemungkinan untuk bergabung dengan kubu pemerintah, atau tetap berada di oposisi, dalam rakernas yang akan mereka gelar. Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut, opsi bergabung dengan kubu Jokowi akan dipertimbangkan jika pihaknya mendapatkan tawaran langsung.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah mengkaji beberapa opsi yang ada. Bagaimana kalau sampai ada opsi pertimbangan untuk masuk pemerintahan kalau diajak? Dengan catatan, kalau diajak ya," kata Eddy di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
Eddy menilai, saat ini partainya masih solid berada di koalisi Prabowo-Sandi. Sehingga, pihaknya masih menunggu jika ada tawaran dari Jokowi untuk bergabung dengan koalisi pemerintah.
"Kita bukan pihak yang mendukung pasangan yang memenangkan pilpres ini atau kita berada di luar tidak menjadi oposisi menjadi penyeimbang ataupun apa, opsinya, segala opsi kita kaji," kata dia.
Namun, ia menegaskan, PAN akan tetap menjalankan amanat rakyat dengan baik, terlepas dari kubu manapun yang mereka ikuti. Sebab, menurutnya, berada di kubu mana pun sama saja baiknya.
ADVERTISEMENT
"Tetapi intinya begini berada di dalam pemerintahan di luar pemerintahan itu sama saja mulianya, asal kita bisa jalankan agenda kerakyatan yang baik," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menilai, meski koalisi Adil Makmur dibubarkan, namun masih ada agenda lain yang akan mempersatukan seluruh koalisi. Sehingga, pembubaran koalisi Adil Makmur bukan berarti menghentikan kerjasama antar-partai di dalamnya.
"Kalau nanti diputuskan bagi partai partai koalisi untuk jalan sendiri-sendiri, saya kira itu bukan berakhir kerjasama di antara partai-partai yang mengusung Pak Prabowo dan Pak Sandi. Kita ada agenda lainnya di tahun yang akan datang, yang kebersamaan, dan kerjasama sinergi yang telah kita capai selama sepuluh bulan ini masih bisa kita lanjutkan," tutup Eddy.
ADVERTISEMENT