PAN soal Partai Masyumi: Harus Jadi Energi, Jangan Saling Melemahkan

10 November 2020 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yandri Susanto, ketua DPP PAN. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yandri Susanto, ketua DPP PAN. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Masyumi akan kembali hidup setelah dideklarasikan pada 7 November lalu oleh sejumlah petinggi KAMI. Kembalinya Partai Masyumi dengan tagline 'Masyumi Reborn' itu dinilai akan menyemarakkan kancah perpolitikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Waketum PAN Yandri Susanto mengatakan pembentukan partai politik merupakan hak setiap orang. Ia berharap Partai Masyumi dapat menjadi energi baru untuk kemaslahatan umat tanpa saling melemahkan satu sama lain.
"Yang justru penting itu aspirasi umat ini tidak saling melemahkan. Justru kemunculan partai-partai Islam itu harus menjadi energi. Energi berbarengan, bukan energi masing-masing," kata Yandri di Pesantren Al Mubarok, Kota Serang, Selasa (10/11).
Menurut Yandri, umat membutuhkan sosok elite politik yang dapat merangkul banyak pihak tanpa harus saling menjatuhkan.
"Jadi umat ini perlu keguyuban para politisi di tingkat nasional. Jadi tidak saling menghina, saling mencaci antar partai Islam dengan partai yang lain atau dengan partai berbasis Islam itu sendiri," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia menyambut positif kehadiran kembali Partai Masyumi di perpolitikan Indonesia.
"Iya bagus-bagus aja," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Partai Masyumi adalah partai Islam yang pernah dibubarkan oleh Presiden Sukarno. Partai Masyumi sempat kembali muncul pada tahun 1999.
Bahkan saat pemilu di era reformasi, ada dua partai yang menggunakan nama Masyumi yaitu Partai Masyumi dan Partai Masyumi Baru.
Deklarasi Partai Masyumi dengan tagline 'Masyumi Reborn' digelar di aula Masjid Furqon, Kramat Raya, Jakarta Pusat. Deklarasi itu dihadiri sejumlah tokoh di antaranya Abdullah Hehamahua, Bachtiar Chamsyah, Cholil Ridwan hingga Fuad Amsyari.