Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
PAN soal Salam Satu Jari Bima Arya: Dia Patuh kepada Keputusan Partai
7 Januari 2019 15:09 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bogor Bima Arya kedapatan mengacungkan salam satu jari saat ikut meramaikan kunjungan cawapres nomor urut 01, Ma’ruf Amin ke Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Bogor, Jawa Barat. Aksi Wakil Ketua Umum PAN itu kemudian dianggap sebagai sikap politik mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, Bima Arya adalah kader yang patuh terhadap keputusan partai untuk memenangkan paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Setahu saya Bima terhadap putusan DPP dia patuh, tidak merecokinlah ya. Dan saya yakin itu karena Bima kan seorang yang cerdas dan paham aturan main di organisasi manapun termasuk di partai politik. Dan dia sebagai salah satu wakil ketua umum, diusung juga sebagai wali kota dua periode oleh PAN dan dia juga banyak terlibat dalam besarnya PAN," kata Yandri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/1).
"Jadi saya kira saudaraku Bima paham dengan keputusan PAN. Saya yakin itu,” imbuhnya.
Menurut Yandri, sikap Bima Arya yang sebelumnya menyatakan tidak akan terlibat dalam dinamika pilpres dan hanya fokus terhadap program pembangunan di Kota Bogor, bukan berarti menolak keputusan dari DPP PAN.
ADVERTISEMENT
“Ya kalau itu kan banyak yang ngomong seperti itu, bukan Bima aja kan. Banyak yang begitu, bukan berarti dia menolak atau menentang putusan DPP,” ucap dia.
Namun, Yandri belum bisa memastikan apa maksud dari salam satu jari yang dilakukan Bima Arya. Menurut Yandri, salah besar apabila publik atau sejumlah pihak mengambil kesimpulan terkait sikap politik seseorang hanya dari gimmick semata.
“Saya memang baca di media ketika ditanya dia mengancungkan itu, saya kan enggak bisa menjadi penafsir seseorang. Jadi kalau mau lebih dalam apa makna di balik itu ya sebaiknya ditanyakan kepada Bima. Tapi, jangan juga setiap orang mengacungkan jari dianggap mendukung salah satu paslon, terlalu dangkal kita menafsirkan sikap politik seseorang,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, saat menghadiri acara di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, wartawan menanyakan pilihan politik Bima Arya di Pilpres 2019. Bukannya langsung menjawab secara to the point, Bima Arya malah mengacungkan satu jari sembari tersenyum. Salam satu jari adalah salam khas dari pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf,
"Jawaban saya cuma satu," kata Bima Arya sambil satu jari telunjuknya mengacung di hadapan wajahnya.