PAN Sodorkan Zulkifli Cawapres Prabowo, PKS Ingatkan Surat Kesepakatan

19 April 2018 10:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Zulkifli Hasan di Rakornas Gerindra. (Foto: Dok. Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Zulkifli Hasan di Rakornas Gerindra. (Foto: Dok. Gerindra)
ADVERTISEMENT
Partai Amanat Nasional (PAN) menyodorkan nama ketua umumnya Zulkifli Hasan sebagai pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2019. Merespons hal itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan tidak terlalu kaget dengan langkah politik PAN.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada masalah, sudah dengar sejak beberapa minggu lalu. Itu bukan berita baru bagi kami, kami sudah mengetahui dan sudah mendengarnya. Kami menghormati pilihan politik PAN untuk kemudian mengajukan calonnya," ujar Hidayat kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (19/4).
Meski begitu, Hidayat mengingatkan agar Prabowo tidak melupakan surat kesepakatan atau letter of agreement yang telah diteken pimpinan Gerindra dan PKS. Surat itu berisi kesepakatan terkait Gerindra untuk mengambil cawapres dari kader PKS ataupun memilih 9 nama yang di-endorse oleh PKS.
Tak hanya itu, penentuan cawapres Prabowo juga harus dibahas dan dimusyawarahkan bersama dengan mitra koalisi.
"Tentu pada akhirnya akan dibicarakan juga oleh Pak Prabowo yang sudah membuat surat kesepakatan dengan PKS, untuk kemudian kita rapatkan secara bersama-sama untuk mendapatkan solusi terbaik bagi Pilpres 2019," tuturnya.
Sohibul Iman, Prabowo Subianto, Eddy Soeparno (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sohibul Iman, Prabowo Subianto, Eddy Soeparno (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Hidayat mengatakan meski PAN menyodorkan Zulkifli, bukan berarti cawapres Prabowo harus dan wajib dari PAN. Sebab, ia yakin Prabowo akan mempertimbangkan secara matang siapa figur yang dapat memberikan peluang kemenangan yang lebih besar di pilpres.
ADVERTISEMENT
"Pada gilirannya Pak Prabowo ini sebagai capres juga akan memberikan suaranya siapa yang menurut beliau chemistry lebih dekat, siapa yang menurut beliau peluang memenangkan lebih tinggi, siapa yang menurut beliau menghadirkan presiden dan wapres yang baru 2019," pungkasnya.