Panas di Dapil DKI II: Poster Masinton Diusik, Tsamara Sebut Adu Domba

13 Februari 2019 17:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencopotan Alat Peraga Kampanye. Foto: Dok. Masinton
zoom-in-whitePerbesar
Pencopotan Alat Peraga Kampanye. Foto: Dok. Masinton
ADVERTISEMENT
DKI Jakarta II menjadi salah satu arena tempur paling sengit bagi caleg DPR RI. Di area yang mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri itu, bercokol tokoh-tokoh penting.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Hidayat Nur Wahid, Masinton Pasaribu, Tsamara Amany, Eggi Sudjana, Okky Asokawati, hingga tokoh Betawi Biem Benjamin. Mereka berebut suara dengan beragam cara, salah satunya alat peraga kampanye.
Nah, pada Selasa (13/2) kemarin, Masinton Pasaribu geram karena beberapa poster pencalonannya diusik karena ditempeli stiker caleg PSI Tsamara Amany. Tepatnya, stiker itu sengaja menutup wajah Masinton di poster.
Masinton akhirnya melaporkan peristiwa itu ke Panitia Pengawas Pemilu.
"Iya sudah dilaporkan ke Panwas. Yang ngelaporin pengurus ranting Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran," kata Masinton kepada kumparan, Rabu (13/3).
Menurutnya, laporan tersebut sedang diteliti oleh Panwas. Tak hanya soal poster ditempeli stiker, Masinton juga mengaku banyak poster yang dirusak.
"Banyak alat peraga kampanye saya yang dirusak dan hilang," ungkap anggota Komisi Hukum DPR itu.
Masinton Pasaribu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Tsamara Amany membantah dengan tegas ada relawannya atau kader PSI yang sengaja merusak alat peraga kampanye milik Masinton.
ADVERTISEMENT
"Saya pastikan ke teman-teman relawan bahwa mereka tidak melakukan itu. Kalau memang ada bukti relawan saya yang memasang, mohon disampaikan," kata Tsamara terpisah.
"Bisa juga ini upaya adu domba atau permainan kotor," tegasnya.
Ketua DPP PSI Tsamara Amany Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Tsamara menyebut, justru bahkan ada relawan yang membantu untuk mencopot stiker celeg PSI di poster milik Masinton. "Sampai saat ini belum tahu pelakunya siapa," ujar Tsamara.
Bagi Tsamara, dalam perhelatan Pileg 2019, yang terpenting adalah menjaga situasi tetap kondusif tanpa pertikaian. Terlepas ia akan menang atau tidak di Pemilu 2019 nanti.
"Saya selalu ajak teman-teman relawan untuk berkompetisi secara sehat, tidak boleh menjatuhkan caleg lain apalagi sampai menganggu atribut mereka. Itu lebih penting daripada sekadar menang," tutupnya.
ADVERTISEMENT