Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Panduan Kemenkes soal Apa yang Mesti Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri
24 Juni 2021 14:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB

ADVERTISEMENT
Sebagian pasien corona merupakan orang tanpa gejala (OTG). Mereka tidak membutuhkan penanganan intensif dan butuh beristirahat di rumah atau dikenal juga sebagai isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan anjuran para ahli, isolasi mandiri dapat dilakukan selama kurang lebih 10-14 hari. Selama itu, pasien harus tetap menjaga stamina dan juga daya tahan tubuh agar tidak terjadi perburukan gejala.
Bagi pasien tak bergejala, sebenarnya tidak ada obat-obatan yang wajib untuk diminum. Namun sejumlah multivitamin dan juga obat-obatan yang bersifat meningkatkan imun sangat dianjurkan oleh untuk selalu dikonsumsi setiap harinya.
Berikut rekomendasi Kemenkes soal apa yang harus dikonsumsi saat isolasi mandiri:
Vitamin C 500 mg sangat baik untuk dikonsumsi selama masa isolasi mandiri. Vitamin ini sendiri punya berbagai bentuk, untuk tablet non acidic dapat dikonsumsi 6 sampai 8 jam oral.
Kemudian tablet isap bisa dikonsumsi per 12 jam oral selama 30 hari, atau multivitamin yang mengandung vitamin C,B,E, dan Zink.
ADVERTISEMENT
Kemudian vitamin D dalam bentuk suplemen tablet, kapsul, tablet maupun effervescent 400 IU-1000 IU dapat dikonsumsi setiap harinya.
Selain kedua vitamin tersebut, pasien juga diperbolehkan untuk mengkonsumsi obat-obatan suportif seperti obat tradisional maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM.
Namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien. Kemudian obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan juga dapat dikonsumsi.
Hal ini juga penting untuk menaikkan imunitas.
Menurut panduan dari Kementerian Kesehatan, bagi pasien yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, pasien tersebut dapat tetap melanjutkan obat-obatan yang selama ini telah rutin dikonsumsi.
"Apabila memiliki penyakit dalam seperti jantung, maka dapat mengkonsultasikan kembali kepada Dokter Spesialis Jantung."
ADVERTISEMENT