Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Pangeran MBS Habiskan Akhir Ramadan di Kompleks Masjidil Haram, Makkah
29 Maret 2025 22:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir Ramadan 2025, Perdana Menteri Arab Saudi sekaligus Putra Mahkota Muhammad bin Salman (Pangeran MBS) memilih mengantor di Makkah โ 900 km dari ibu kota negara di Riyadh.
ADVERTISEMENT
MBS tiba di Makkah pada Jumat (28/3) setelah melakukan perjalanan dari Jeddah.
Mengutip Sabq, Pangeran MBS ke Makkah untuk menghabiskan sisa bulan suci Ramadan di dekat Masjidil Haram.
Turut mendampingi MBS adalah Pangeran Turki bin Mohammed bin Fahd bin Abdulaziz, Menteri Negara dan anggota Kabinet; Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz, Menteri Dalam Negeri; dan Pangeran Salman bin Talal bin Sultan bin Saud bin Abdulaziz.
Di Makkah, terdapat istana kerajaan bernama Al-Safa yang berlokasi di area Masjidil Haram. Dari istana ini, MBS bisa mengikuti salat berjemaah yang dipimpin imam Masjidil Haram.
Pada malam 29 Ramadan (Jumat malam), MBS terlihat mengikuti salat berjemaah di Masjidil Haram dari Istana Al-Safa. Istana berada di ketinggian sehingga bisa melihat Masjidil Haram dari atas. Ada kaca raksasa yang memungkinkan jemaah salat menatap langsung area Masjidil Haram.
ADVERTISEMENT
Dalam foto yang dirilis, MBS tampak salat bersama Letnan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, kepala Dewan Kedaulatan Sudan โ negara tetangga yang dilanda perang saudara.
Salat di tanah suci Makkah memang memiliki keistimewaan. Berdasarkan hadis, pahalanya 100 ribu kali lipat dibandingkan salat di luar tanah suci.
Kunjungan Pemimpin Sudan
Mengutip Middle East Monitor, Abdel Fattah Al-Burhan tiba di Arab Saudi pada hari Jumat (28/3), saat pasukan Sudan berhasil mengendalikan wilayah negara itu dan meraih kemenangan atas kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Abdel Fattah di Saudi untuk melakukan pembicaraan dengan Pangeran MBS, pemimpin de facto Arab Saudi.
Para pengamat memperkirakan negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi, akan memberikan kontribusi terhadap upaya pemulihan stabilitas melalui dukungan ekonomi yang dapat membantu Sudan membangun kembali infrastrukturnya dan mencapai stabilitas keuangan, sehingga meringankan penderitaan rakyat Sudan.
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut juga dilakukan sehari setelah Abdel Fattah menerima delegasi Saudi, termasuk pejabat dari Kementerian Luar Negeri dan Pusat Bantuan dan Pertolongan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief), delegasi Arab pertama yang berkunjung sejak tentara Sudan kembali menguasai Ibu Kota Khartoum.