Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pangeran MbS Janji Seret Pembunuh Khashoggi ke Pengadilan
25 Oktober 2018 9:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mengatakan pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi adalah tindakan yang keji. Untuk itu dia bersumpah akan menyeret para pelakunya untuk diadili.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan MbS dalam pidato pertamanya usai pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober lalu. Nama MbS terseret dalam kasus ini karena sebagian besar terduga pelaku adalah pengawal pribadinya, anggota intelijen, hingga pejabat militer. Selain itu, Khashoggi adalah jurnalis yang telak mengkritik kebijakan MbS melalui kolom opini di The Washington Post.
"Ini adalah insiden yang sangat, sangat menyakitkan untuk seluruh warga Saudi dan semua orang di planet ini," kata MbS dalam pidatonya di konferensi investor internasional di Riyadh, Rabu (24/10), seperti dikutip Reuters.
"Arab Saudi akan mengimplementasikan seluruh peraturan dan melakukan penyelidikan mendalam dan menyeret ke pengadilan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini," kata MbS lagi.
Komentar MbS ini muncul seiring kecaman dari berbagai negara terkait pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi, Istanbul. Penuturan Riyadh yang mengatakan Khashoggi tewas dalam perkelahian berbeda dengan laporan penyidik Turki yang menyebut jurnalis 59 tahun itu tewas dibunuh, bahkan dimutilasi.
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tidak puas dengan penjelasan Saudi. Sementara negara-negara Eropa seperti Prancis. Inggris, dan Jerman telah menyatakan siap menjatuhkan sanksi terhadap Saudi.
Kematian Khashoggi juga membuat puluhan undangan di konferensi investor Saudi memboikotnya, menolak untuk datang. Tapi MbS tidak ambil pusing dan menyatakan acara itu sukses, ditandai dengan ditekennya kesepakatan sebesar USD 50 miliar dalam konferensi tersebut.
Dalam pidatonya, pangeran berusia 33 tahun itu mengatakan kematian Khashoggi telah digunakan beberapa pihak untuk merusak hubungan antara Saudi dengan Turki. Sehari sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya mendesak Saudi untuk mencari dalang pembunuhan Khashoggi , siapapun dan apapun pangkatnya.
"Saat ini ada mereka yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini untuk menciptakan perpecahan antara kerajaan dan Turki," kata MbS.
ADVERTISEMENT
"Kepada mereka saya sampaikan pesan: Mereka tidak akan berhasil selama ada raja bernama Salman bin Abdulaziz dan putra mahkota bernama Mohammed bin Salman di Arab Saudi, dan presiden Turki bernama Erdogan," tegas dia.