Panglima TNI Evaluasi Alutsista Imbas 2 Pesawat Super Tucano Jatuh

22 November 2023 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan tongkat kepemimpinan kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) saat dilantik menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan tongkat kepemimpinan kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) saat dilantik menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ditanya terkait insiden jatuhnya 2 pesawat Super Tucano milik TNI AU. Akibat peristiwa itu, empat perwira gugur.
ADVERTISEMENT
Jenderal Agus mengatakan, bakal ada evaluasi alutsista TNI. Apakah peralatan yang dimiliki TNI masih layak pakai atau tidak.
“Di TNI setiap kegiatan ada evaluasi, organisasi yang dibuat ada evaluasi setiap 3 tahun,” kata Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/11).
“Demikian juga alutsista ada evaluasi kemudian apakah masih layak terbang atau masih bisa dirawat,” tambah dia.
Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto
Lebih jauh, Agus disinggung apakah TNI masih akan membeli alutsista pesawat tempur bekas, ia enggan menanggapi.
“Makanya tadi well-equipped, sesuai dengan visi misi saya,” ucap dia.
Sebelumnya KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo menanggapi penyebab jatuhnya 2 pesawat Super Tucano di Jawa Timur.
Fadjar mengatakan, TNI AU masih terus menyelidiki penyebab pasti jatuhnya 2 pesawat ini.
ADVERTISEMENT
“Masih kami selidiki penyebabnya,” kata Fadjar.
Sedangkan Kadispen TNI AU Marsma Agung Sasongkojati mengatakan, investigasi dilakukan oleh TNI AU sendiri. Mereka tidak akan melibatkan pihak luar termasuk KNKT.
Pesawat TNI AU jatuh di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
"Untuk investigasi saat ini kami sudah bisa melaksanakan sendiri. Kami juga lulusan investigasi di luar yang cukup andal khususnya untuk military," kata Agung.
Agung menjelaskan, pesawat Super Tucano sudah dilengkapi dengan flight data recorder. Padahal pesawat militer lain biasanya tidak mempunyai FDR.
Meski begitu, TNI AU tidak akan menutup kemungkinan meminta bantuan dari pihak luar dalam investigasi jika ada kendala.