Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Panglima TNI: Geopolitik Makin Tak Menentu, Perwira Harus Punya Kemampuan Intel
31 Januari 2025 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya kemampuan intelijen bagi para perwira TNI. Ia mengingatkan dinamika geopolitik global yang semakin cepat dan tidak menentu.
ADVERTISEMENT
“Dengan perkembangan geopolitik, geostrategi sekarang yang berkembang sangat dinamis, sangat cepat tidak menentu para perwira yang punya kemampuan intelijen harus memiliki kemampuan intel, intelijen strategis,” kata Agus dalam Rapat Pimpinan TNI 2025 di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1).
Agus menjelaskan, sejak 2024, pejabat intelijen di TNI diwajibkan memiliki kompetensi intelstrat (intelijen strategis). Ia berterima kasih kepada Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) yang telah mengalokasikan anggaran untuk program pendidikan ini.
“Mulai dari bidang intelijen mulai tahun kemarin, pejabat intelijen itu harus punya kemampuan intelstrat,” ujarnya
“Sehingga adik-adik kita yang menjabat asintel di Kodam, di jajaran angkatan lain pun kita berikan pendidikan intelsrat,” lanjutnya.
Program pendidikan intel ini, menurut Agus, akan membuat perwira mampu berpikir secara geopolitik dan memahami strategi negara lain, bukan hanya fokus pada situasi di dalam negeri. Ia menegaskan program ini akan terus berlanjut di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai mantan prajurit operasi (ops), Agus mengakui pelatihan intelstrat yang pernah ia jalani sangat bermanfaat dalam menjalankan tugas sebagai komandan.
“Saya pun, saya orang ops Tapi saya dulu pernah berlatih pendidikan intelstrat dan sangat berguna bagi kita kalau kita menjadi seorang komandan,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berencana memperluas cakupan pelatihan ini ke jajaran Pangdam dan Panglima Komando Utama lainnya.
“Dan nanti mungkin para Pangdam juga kita berikan saja, apakah lewat daring ataupun mungkin kursus singkat para Pangdam dan Pangkotama, siap?” tanya kepada peserta rapim.
“Siap!” jawab para peserta rapim.
TNI telah menerapkan berbagai langkah untuk memperkuat sektor intelijen, termasuk melalui koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain.
Agus menegaskan semua elemen intelijen di TNI harus terintegrasi dan dikendalikan oleh BAIS agar lebih efektif dalam mendeteksi dan mengantisipasi ancaman nasional.
ADVERTISEMENT