Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Panglima TNI Laporkan Penyerobotan Tanah di Bekasi ke Kapolri: Kita Sikat Habis
31 Mei 2023 23:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan perang terhadap mafia tanah terutama mereka yang menyerobot lahan milik TNI. Yudo mengatakan, perang melawan mafia tanah sesuai dengan apa yang diperintahkan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Panglima TNI melalui kuasa hukumnya pada 6 Maret 2023, telah melaporkan pelaku yang telah membuat dan menggunakan Girik C 529 palsu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebelum melapor, tim Denma Mabes TNI pada 17 Mei 2022 telah melakukan pengecekan Buku Desa (Leter/Girik C) di Kelurahan Jatikarya.
Hasilnya, ditemukan 73 lembar girik sejak 1974 telah dilakukan perubahan kepemilikan dari pemilik asal masyarakat menjadi proyek perumahan Kemhan dan telah dicoret dari buku Desa Jatikarya Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
"Siapa saja yang terlibat (berkhianat) dalam permasalahan tanah Jatikarya milik Mabes TNI yang sudah terdaftar dalam IKMN, baik pelakunya militer aktif atau sudah pensiun akan kita sikat habis," kata Yudo Margono kepada wartawan, Rabu (31/5).
Yudo menuturkan, pada tahun 2000, diperoleh keterangan yang mengatasnamakan ahli waris yakni Candu bin Godo dan kawan-kawan sebanyak 78 orang, melalui advokat Dani Bahdani menggugat Kemhan dan Mabes TNI terkait tanah di Jatikarya.
ADVERTISEMENT
Mereka menyerahkan bukti girik C 529 atas nama Minim bin Kaboel berupa 77 lembar girik dan 38 lembar PBB tahun 1986-1990.
Namun, Yudo mengatakan, tanah itu milik TNI. Sehingga kasus ini akhirnya dilaporkan kepada Polri.
"Tindakan ini dilakukan untuk melindungi aset-aset yang dimiliki TNI," ucap Yudo.