Panglima TNI Marah 2 Pomau Aniaya Warga Papua, Danlanud-Dansatpomau Dicopot

28 Juli 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pelaksanaan vaksinasi di Yayasan Pendidikan Islam Al-Mahbubiyah di Jalan Jeruk Purut Cilandak Timur, Jakarta Selatan (7/7). Foto: Dok. Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pelaksanaan vaksinasi di Yayasan Pendidikan Islam Al-Mahbubiyah di Jalan Jeruk Purut Cilandak Timur, Jakarta Selatan (7/7). Foto: Dok. Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung mengambil tindakan tegas usai peristiwa penganiayaan yang dilakukan dua anggota Polisi Militer TNI Angkatan Udara di Merauke, Papua. Dua anggota Pomau itu menganiaya warga berkebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT
Hadi sudah memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mencopot Komandan Lanud dan Komandan Sat POM AU Merauke.
"Saya sudah memerintahkan KSAU untuk mencopot Komandan Lanud dan Komandan Sat POM AU-nya," ujar Hadi kepada wartawan, Rabu (28/7).
Tak hanya perintah pencopotan, Hadi meminta KSAU langsung memproses pencopotan itu pada Rabu 28 Juli 2021 malam ini.
"Jadi saya minta malam ini langsung serah terimakan (jabatan). Saya minta malam ini sudah ada keputusan itu," ucap Hadi.
Hadi menganggap Danlanud atau Dansatpomau telah gagal membina anggotanya sendiri. Sehingga peristiwa kekerasan itu sampai terjadi, terlebih seorang disabilitas harus menjadi korbannya.
"Karena mereka tidak bisa membina anggotanya. Kenapa tidak peka memperlakukan disabilitas seperti itu. Itu yang membuat saya marah," tutur Hadi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah menyampaikan permohonan maaf atas nama TNI AU. Terutama kepada seluruh masyarakat Papua.
"Saya selaku KSAU ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada suluh saudara kita di Papua khususnya keluarga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarga," ucap Fadjar.
Fadjar memastikan TNI AU akan melakukan evaluasi dan menindak tegas dua anggota Pomau itu. Ia berharap masyarakat Papua dapat memberikan pintu maaf atas kejadian ini.
Sedangkan aksi penganiayaan itu bermula saat dua anggota Pomau ingin membeli makan di rumah makan Padang di Jalan Raya Mandala-Muli, Merauke, Senin (26/7).
Namun, saat itu di sana mereka mendengar keributan di warung bubur yang lokasinya tidak jauh.
Dua anggota tersebut lalu mendatangi warung bubur tersebut. Di sana pedagang bubur sedang cekcok dengan seorang pria yang diduga mabuk dan berusaha memeras pedagang dan warga di sana.
ADVERTISEMENT
Melihat hal itu dua anggota TNI tersebut berusaha untuk melerai. Namun, cara mereka dinilai berlebihan dan kasar.
Dalam video, terlihat satu anggota memiting tangan pria tersebut. Ia juga menarik keluar pria itu dan menjatuhkannya di trotoar. Sementara anggota lainnya terlihat menginjak kepala pria yang diduga mabuk tersebut.