Panglima TNI: Pencarian Lion Air Terkendala Arus Kencang

31 Oktober 2018 20:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di JICT 2, Rabu (31/10/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di JICT 2, Rabu (31/10/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto turut memantau proses pencarian dan evakuasi badan pesawat Lion Air JT-610 yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Hadi mengatakan, kendala yang ditemukan oleh penyelam dari Basarnas, TNI, Polri, dan sejumlah pihak lain yakni arus di bawah laut yang cukup kencang.
"Kalau TNI sendiri mendukung Basarnas. TNI sudah mengirimkan kapal mulai dari KRI Banda Aceh. Semua sudah fokus pada satu titik, termasuk penyelam untuk mendapatkan black box karena indikasi black box di satu titik sangat besar, tapi ternyata arusnya (di bawah laut) sangat besar, akhirnya gesernya sangat jauh," kata Hadi di JICT Tanjung Priok, Jakarta Pusat, Rabu (31/10).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Basarnas Marsekal M Syaugi mengatakan kendala yang ditemui oleh tim penyelam Basarnas adalah arus di bawah laut yang cukup deras. Tak hanya itu, banyak pipa-pipa milik Pertamina membuat kapal tidak bisa menurunkan jangkar di lokasi.
ADVERTISEMENT
Keluarga AKBP Mito, korban Lion Air JT-610 memeriksa barang di dermaga JICT (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga AKBP Mito, korban Lion Air JT-610 memeriksa barang di dermaga JICT (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Tim Basarnas juga telah meminta izin kepada Pertamina agar kapal penyelam dapat menurunkan jangkar di titik tempat diduganya jatuhnya pesawat. Hal itu dimaksudkan agar dapat mempermudah penyelaman, demikian pula untuk menurunkan alat penunjang pencarian badan pesawat.
"Kita sudah minta izin ke yang berwenang agar kapal tersebut bisa turun jangkar sehingga bisa menyelam dengan tenang," tutur Syaugi.
Syaugi yakin badan pesawat berada di titik koordinat yang telah diketahui, karena tim penyelam telah menemukan banyak sebaran barang-barang milik korban, seperti tempat duduk pesawat, celana, dan baju milik korban.
"Jadi kami yakin di sekitar situ pasti ada bangkai atau bagian pesawat yang besar. Kami harap malam ini dengan dukungan TNI dan Polri bisa segera ditemukan termasuk black box, karena tadi arusnya cukup deras," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Di laut cukup luas. Walau sudah mengetahui koordinat, ini (posisi) sangat mudah bergeser. Tapi dengan doa, saya yakin dengan dukungan Panglima yang cukup besar dan ini menunjukkan sinergitas pemerintah untuk pencarian," imbuhnya.