Panglima TNI Pernah Larang Maskapai Terbang ke Distrik Paro: Pengamanan Minim

8 Februari 2023 21:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono tiba untuk menghadiri Rapim TNI-POLRI T.A 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono tiba untuk menghadiri Rapim TNI-POLRI T.A 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta masyarakat khususnya di Papua tidak perlu khawatir dengan ancaman KKB.
ADVERTISEMENT
Yudo mengatakan, keberadaan sebenarnya KKB tidak merata di seluruh Papua. Selain itu, TNI-Polri akan memperketat pengamanan di daerah rawan.
"KKB ini kan tidak di semua daerah kan. Daerah-daerah yang sudah kita petakan artinya daerah-daerah yang rawan tersebut yang kita pertebal aparat keamanannya," kata Yudo usai mengikuti Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).
Pesawat Susi Air di Papua dibakar. Foto: Dok. Istimewa
Yudo kemudian menyinggung soal pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2). Yudo mengatakan, sebenarnya situasi di Distrik Paro masuk kategori aman karena belum pernah ada kejadian.
"Nah kalau yang di Distrik Paro ini sebenarnya itu selama ini aman-aman saja daerah situ sehingga kemarin mungkin Susi Air melaksanakan penerbangan di situ dirasa aman ternyata ada gangguan keamanan situ seperti itu," kata Yudo.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Yudo tak menampik Lapangan Terbang Paro sepi dan jarang digunakan.
"Ya ini bandara yang sepi lah, istilahnya gak pernah kita gunakan daerah untuk laksana penerbangan di daerah situ. Saya tidak di situ rutenya Susi Air yang dipiloti oleh yang dari Selandia Baru itu ya dan mungkin itu sudah rute penerbangan mereka," jelas dia.
Pesawat Susi Air di Papua dibakar. Foto: Dok. Istimewa
Selain itu, Yudo mengatakan TNI pernah melarang maskapai penerbangan agar tidak terbang ke Distrik Paro. Sebab anggota TNI-Polri yang berjaga di tidak memadai.
"Sebenarnya dari awal sudah kita larang waktu itu untuk melaksanakan terbang. Ternyata mereka memaksakan ternyata daerah situ banyak rawannya karena memang aparat TNI-Polri di situ sangat kecil," kata dia.
Lebih lanjut, berkaca dari kejadian yang menimpa Susi Air, Yudo mengatakan TNI-Polri akan memperbanyak penempatan di sana.
ADVERTISEMENT
"Ini langsung sudah kita kirim ke sana untuk penebalan di sana. Sudah kita kirim sekarang pasukan untuk penebalan sekalian evakuasi tadi juga untuk mengamankan khususnya di Distrik Paro," kata Yudo.