Panglima TNI: POM TNI Harus Adaptif di Tengah Ancaman Cybercrime dan Hoaks

7 Mei 2025 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rakornis Polisi Militer TNI 2025, Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (7/5). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rakornis Polisi Militer TNI 2025, Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (7/5). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
TNI menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) POM TNI di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (7/5). POM TNI diminta terus bergerak, beradaptasi dengan berbagai model kasus yang semakin beragam.
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tidak hadir dalam acara ini. Tapi, sambutan Agus disampaikan langsung oleh Kasum TNI Letjen Richard Taruli Horja Tampubolon.
Dalam amanatnya, Panglima TNI menekankan pentingnya Rakornis ini sebagai forum strategis dalam menyelaraskan visi, misi, serta langkah operasional POM TNI. Ia menggarisbawahi bahwa tugas Polisi Militer semakin kompleks dan menuntut adaptasi terhadap dinamika zaman.
“Rakornis Pom TNI merupakan momentum strategis untuk menyelaraskan visi, misi, serta langkah-langkah operasional Polisi Militer di lingkungan TNI guna menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks dan dinamis,” kata Richard membacakan sambutan Panglima TNI.
Rakornis Polisi Militer TNI 2025, Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (7/5). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Sejalan dengan tema Rakornis tahun ini, yaitu “Melalui Rakornis POM TNI 2025, Siap Mewujudkan Sinergitas Penegakan Hukum, Disiplin, dan Tata Tertib di Lingkungan TNI untuk Indonesia Maju”, Panglima menekankan bahwa POM TNI harus menjadi satuan yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengingatkan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan mekanisme kerja Polisi Militer, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga pola operasi gabungan di lapangan.
“Terlebih di era perkembangan teknologi informasi saat ini, kita menghadapi ancaman cybercrime, penyebaran hoax, dan kejahatan berbasis media sosial,” ucapnya.
Rakornis Polisi Militer TNI 2025, Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (7/5). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Prajurit POM TNI dituntut mampu beradaptasi dan bertindak sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum berbasis teknologi. Mereka juga harus menjadi teladan dalam sikap, perilaku, dan disiplin, baik di kedinasan maupun kehidupan bermasyarakat.
Agus menyebut POM TNI memiliki peran sentral dalam penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib di lingkungan TNI. Bahkan, Polisi Militer dinilai menjadi ujung tombak dalam menjaga marwah dan profesionalisme prajurit di mata masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Koordinasi dan sinergi antar POM TNI menjadi kebutuhan mutlak untuk mendukung keberhasilan tugas-tugas pokok TNI,” tegasnya.
Panglima berharap Rakornis ini bisa memperkuat sinergi antara POM TNI dan aparat penegak hukum lainnya, termasuk Polri.