Panglima TNI soal Kerusuhan di Dogiyai Papua Tengah: Sudah Kondusif

14 Juli 2023 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Jumat (14/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Jumat (14/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengeklaim kerusuhan yang sempat pecah di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, kini telah kondusif.
ADVERTISEMENT
"Sudah, sudah diselesaikan, sudah sekarang sudah kondusif," ujar Yudo kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (14/7).
Yudo mengaku sudah memerintahkan Dandim 1705/Nabire dan Kapolres Dogiyai untuk menyelesaikan masalah.
"Kemarin saya perintahkan Dandim langsung dengan Kapolres langsung ke Dogiyai. Kemarin kan abis Paspampres dengan saya waktu di Nabire, langsung saya perintahkan ke sana dan alhamdulilah tadi melaporkan situasi sudah kondusif," ungkapnya.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat memberikan pengarahan kepada aparat penegak hukum di lingkungan TNI, bertempat di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (3/05/2023). Foto: Dok. Puspen TNI
Lebih lanjut, Yudo mengaku tak mengirimkan pasukan tambahan untuk menjaga kondusifitas di sana.
"Enggak ada (penambahan pasukan). Tetap pasukan yang ada, baik organik maupun non organik sudah cukup," pungkasnya.
Kerusuhan ini pecah usai peristiwa penyerangan terhadap pasukan Satgas Damai Cartenz oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (13/7) kemarin.
ADVERTISEMENT
Insiden kerusuhan ini diduga akibat satu warga sipil tewas usai peristiwa penyerangan personel Satgas Damai Cartenz itu.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan aparat keamanan diserang oleh massa saat melakukan pengamanan di lokasi penjarahan di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Jumat (14/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
Akibat dari penyerangan tersebut, 2 orang polisi dan satu anggota TNI terluka terkena anak panah. Massa juga menyerang personel yang melakukan pengamanan Bandara Moanemani, yang di mana akan mengevakuasi ketiga korban.
Penyerangan di Bandara terjadi Jumat (14/7) pagi sekitar pukul 9.15 WIT. “Saat Heli tiba di Bandara Moanemani untuk mengevakuasi para korban, massa menghujani anggota dengan anak panah dan batu," ujar Ignatius.
Tak sampai di situ, massa pun melakukan pembakaran terhadap satu rumah warga.
ADVERTISEMENT