Panglima TNI Targetkan Jakarta Herd Immunity Sebelum 17 Agustus

12 Juli 2021 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi di Bandung (8/7/2021). Foto: Dok. Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi di Bandung (8/7/2021). Foto: Dok. Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia melibatkan bantuan tenaga dari berbagai kalangan. Termasuk dari jajaran prajurit TNI.
ADVERTISEMENT
Dalam mengatasi tingginya kebutuhan tenaga medis maupun tenaga lainnya, saat ini TNI telah merekrut total tenaga tambahan sebanyak 3000 orang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Prantara Santosa.
"Upaya TNI lainnya, melalui perekrutan 3000 tenaga medis dan non medis dari berbagai lapisan masyarakat. Di antaranya dokter, mahasiswa, pelajar, karang taruna, organisasi kemasyarakatan se-Jabodetabek," jelasnya dalam konferensi pers harian terkait PPKM Darurat secara virtual, Senin (12/7).
Langkah yang diambil oleh TNI tentunya tidak tanpa didasari oleh alasan yang kuat. Menurut Prantara, perekrutan tenaga tambahan tersebut merupakan perintah langsung dari Panglima TNI yang meminta agar kekebalan komunal atau herd immunity di Jakarta dan sekitarnya mencapai 70 persen sebelum 17 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
"Program perekrutan ini merupakan perintah langsung dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang menargetkan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya sebelum 17 Agustus 2021 herd immunity-nya sudah harus mencapai di atas 70 persen untuk usia 12 tahun ke atas," tegas Prantara.
Selain itu, sebanyak 34.198 personel TNI telah dikerahkan dalam pelaksanaan PPM Darurat di Jawa dan Bali ini. Seluruhnya terdiri dari Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga.