Panitia Penerimaan Calon Anggota Polri Harus Jujur dan Berintegritas

23 Maret 2017 18:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Irjen Arief Sulistyanto di Rakernis Bareskrim (Foto: Dok. Bareskrim)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Arief Sulistyanto di Rakernis Bareskrim (Foto: Dok. Bareskrim)
Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri Irjen Arief Sulistyanto pastikan penerimaan calon perwira Polri di tahun ajaran 2017 akan berpegang teguh pada jargon 'BETAH' -- Bersih, Transparan, Akuntabel,dan Humanis. Guna mencapainya, Arief akan pastikan panitia penerimaan jujur dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
"Kami akan lihat rekam jejaknya. Sepak terjang mereka kan dicatat. Jadi jangan sampai salah pilih," kata Arief ketika menghadiri acara Coffee Morning Dialog Humas Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/3).
Arief dan timnya juga akan menggunakan metode sosiometri dalam menjaring tester. Mereka yang terpilih harus dipastikan obyektif dalam memberikan penilaian.
Menurut Arief, penyaringan tester tergolong ketat. "Apa bila ada satu saja entri buruk dalam rekam jejaknya, dia tidak akan dipilih," kata dia.
Bahkan, tambah Arief, apabila ada anggota Polri yang anaknya turut serta dalam penerimaan, dia tidak akan terpilih sebagai tester. "Itu tercatat dalam aturan penerimaan," kata dia.
Panitia penyelenggara juga diwajibkan mengambil sumpah ketika dilantik oleh Arief di ruang Pusdalsis, Mabes Polri. "Jadi saya melibatkan Tuhan di sini. Selain tanggung jawab moral, juga memiliki tanggung ke Tuhan dalam melaksanakan tugas," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dari sisi calon anggota, Arief mewajibkan para calon dan orangtuanya menandatangani pakta integritas. Apabila diketahui melakukan praktik kolusi atau nepotisme, mereka akan didiskualifikasi.