Panitia SNPMB Temukan 10 Penjoki UTBK, Ada yang Lintas Provinsi

29 April 2025 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai modus kecurangan yang ditemukan selama pelaksanaan UTBK Sesi 1-12. Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai modus kecurangan yang ditemukan selama pelaksanaan UTBK Sesi 1-12. Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menyebutkan kecurangan yang paling banyak ditemukan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Teks (UTBK) adalah joki. Terdapat 10 penjoki yang terlibat dalam pelaksanaan ujian UTBK.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Panitia SNPMB Eduart Wolok mengungkapkan, ada dua metode joki yang biasanya digunakan. Yang pertama, memalsukan dokumen peserta sehingga penjoki dapat mengikuti ujian. Selanjutnya, membantu peserta menjawab soal ujian dengan menggunakan alat komunikasi yang disembunyikan.
Namun, yang menarik, sistem perjokian yang telah lintas provinsi. Sehingga saat dilakukan penelusuran oleh panitia, ditemukan bahwa komunikasi yang dilakukan berasal dari daerah lain.
“Keterlibatan, ini yang menarik. Jaringan perjokian yang lintas provinsi. Jadi bisa saja kasus yang dapat kami temu, setelah dilacak komunikasi yang terbangun, itu dari daerah-daerah kota ini dan kota itu (lain),” kata Eduart dalam konferensi pers di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).
Selain itu, peserta yang melakukan kecurangan selama UTBK dan diterima oleh perguruan tinggi dapat dikeluarkan. Meskipun, peserta tersebut sudah menempuh pendidikan hingga empat semester.
ADVERTISEMENT
“Bahkan sudah ada inisiasi dari teman-teman di perguruan tinggi. Kalau bisa disalurkan ke kami, untuk yang diterima tahun-tahun sebelumnya sekalipun, kita akan cek,” jelasnya.
“Dan ternyata yang bersangkutan seperti sudah kita cek misalnya, foto asli yang bersangkutan dengan foto waktu UTBK-nya berbeda. Maka bisa saja meskipun sudah ada berada saat ini, sudah duduk di semester 2, maupun semester 4. Bisa saja akan kita diskualifikasi,” imbuh dia.