Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyebut saat ini pihaknya mewaspadai sejumlah daerah yang memiliki potensi konflik. Hal ini disampaikannya setelah peristiwa penyerangan pesawat di Papua Senin (25/4) lalu.
ADVERTISEMENT
"Saya akan selalu mengatakan bahwa salah satunya (titik rawan) adalah Papua ya, lalu NTT, geografis Maluku Utara dan ada potensi konfliknya antara lain Kalimantan Barat Sumatera Utara yang menyangkut demografi yang cukup besar di Jawa Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur dan semua merupakan bagian dari pada yang kita waspadai jadi daerah rawan," kata Syafruddin di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat , Selasa (26/4).
Sementara khusus peristiwa penyerangan di Papua, Syafruddin menduga penyerangan di Papua terjadi lantaran Papua memang menjadi salah satu titik rawan saat pilkada. Ia menyebut saat ini pihaknya telah mengerahkan belasan ribu personil untuk mengamankan jalannya pilkada di Papua.
"18.000 pasukan lebih besar dan ditambah di banding tahun lalu," kata Syafruddin.
ADVERTISEMENT
Ada dua pasang calon yang akan bertarung di Pilkada Papua. Kedua pasangan calon itu yakni John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae (Josua) serta pasangan petahana Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen).
Diketahui, pesawat Trigana Air ditembak saat mendarat di Bandara Kenyam, Nduga, Papua, Senin (25/6) pukul 09.45 WIT. Pesawat tersebut membawa 15 anggota Brimob yang hendak bertugas membantu pengamanan Pilkada Serentak di Papua.
Akibatnya, pilot pesawat bernama Ahmad Abdillah Kamil mengalami luka tembak di punggung. Abdillah akhirnya mendapat perawatan di puskesmas setempat.
Selain menyerang pesawat, kelompok ini menyerang permukiman warga. Tiga orang warga tewas dan dua orang lainnya mengalami luka termasuk anak-anak.