Para Pemimpin Negara yang Terpapar Corona: Trump hingga Macron

18 Desember 2020 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat tiba untuk pertemuan tatap muka kedua di Uni Eropa, di Brussels, Belgia, Kamis (1/10). Foto: Francisco Seco/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat tiba untuk pertemuan tatap muka kedua di Uni Eropa, di Brussels, Belgia, Kamis (1/10). Foto: Francisco Seco/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, China, sekitar setahun lalu, kini telah merebak dan menjadi pandemi di dunia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Worldometer, total kasus positif corona di dunia lebih dari 74 juta pasien. Dari jumlah itu, 1,6 juta jiwa di antaranya meninggal dunia dan 52,6 juta orang sembuh.
Dahsyatnya penularan corona bisa menimpa siapa saja tanpa memandang latar belakang maupun status sosial.
Mulai dari warga biasa hingga para pemimpin negara dan pemerintahan tak luput dari serangan corona.
Terbaru, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menambah daftar pemimpin negara yang terpapar COVID-19.
Berikut daftar pemimpin negara yang pernah terpapar corona:
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS
Barangkali kepala negara yang mendapat sorotan begitu luas karena status positif corona ialah Presiden AS, Donald Trump. Sorotan tajam tersebut tak lepas dari sikap Trump yang selalu meremehkan virus corona dan enggan memakai masker.
ADVERTISEMENT
Trump pertama kali mengumumkan diri dan istrinya, Melania, positif corona pada 2 Oktober. Ia kemudian sempat dirawat beberapa hari di RS Militer Walter Reed di Bethesda, Maryland.
Trump menyatakan diri sembuh dari corona pada 10 Oktober. Ia mengeklaim sembuh salah satunya berkat obat antibodi ganda yang dikembangkan perusahaan bioteknologi AS, Regeneron.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Foto: Sergio LIMA / AFP
Setipe dengan Trump, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, juga meremehkan virus corona. Bolsonaro pernah menyebut corona hanya flu ringan. Ia juga berulang kali melanggar anjuran physical distancing dan tak mau menggunakan masker.
Hingga akhirnya Bolsonaro terpapar corona pada 7 Juli 2020. Istrinya, Michelle Bolsonaro, juga turut terpapar corona.
Saat positif corona, Bolsonaro menjalani karantina mandirinya di kediaman resminya di Brasilia. Meski demikian, ia tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden dari kediamannya melalui konferensi video.
ADVERTISEMENT
Ia dinyatakan sembuh pada 25 Juli. Selama masa isolasi mandiri, Bolsonaro mengaku mengkonsumsi berbagai obat, salah satunya hydroxychloroquine.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Foto: Ian Vogler/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pernah terpapar corona usai mengumumkan diri positif COVID-19 pada 27 Maret.
Ia kemudian menjalani isolasi mandiri. Kondisi yang tak membaik membuat Johnson dirujuk ke RS St. Thomas, London.
Ia bahkan sempat beberapa hari dirawat di ICU lantaran kondisinya memburuk. Setelah menjalani serangkaian perawatan, pada 27 April, Johnson dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez. Foto: AFP/ANGELA WEISS
Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, pernah terpapar corona pada 16 Juni lalu. Ketika itu, istri dan dua asistennya juga dinyatakan positif corona.
ADVERTISEMENT
Hernandez yang menjalani perawatan di RS, bahkan kondisinya sempat tak stabil dan harus dibantu oksigen untuk bernapas.
Setelah 16 hari dirawat di RS, Hernandez akhirnya sembuh dari corona pada awal Juli.
Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei. Foto: Johan ORDONEZ/AFP
Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei, mengumumkan diri positif corona pada 18 September lalu.
Ia terjangkit corona di saat Guatemala tengah melonggarkan pengetatan di sektor transportasi.
Giammattei sempat dirawat di RS dengan kategori pasien berisiko tinggi. Namun ia berhasil melewati masa-masa sulit dan dinyatakan sembuh pada 6 Oktober.
Senator Bolivia Jeanine Anez usai Presiden Sementara Bolivia di Istana Presiden, di La Paz, Bolivia. Foto: REUTERS / Marco Bello
Presiden Bolivia, Jeanine Anez, mengumumkan diri positif corona pada 10 Juli.
Saat itu, Anez dinyatakan terpapar corona bersama 7 menterinya, termasuk Menteri Kesehatan, Maria Eidy Roca.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Anez mengaku kondisinya baik-baik dan tanpa gejala. Ia pun dinyatakan sembuh pada 28 Juli.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Sergei Sheleg / BelTA / via REUTERS
Pemimpin negara lain yang terpapar corona yakni Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
Ia positif COVID-19 tanpa gejala apa pun. Namun, Lukashenko mengumumkan kondisi tersebut usai dinyatakan pulih dari corona.
Ia tak merinci sejak kapan terjangkit dan berapa lama menjalani perawatan.
"Hari ini Anda bertemu dengan seorang pria yang berhasil selamat dari virus corona. Para dokter sudah sampai pada kesimpulan itu kemarin, tanpa gejala," ujar Lukashenko.
Calon Perdana Menteri Baru Rusia, Mikhail Mishustin Foto: Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP
PM Rusia, Mikhail Mishustin, dinyatakan positif virus corona pada 30 April.
Setelah dinyatakan positif corona, Mishustin langsung melapor kepada Presiden Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
Setelah sekitar 15 hari menjalani perawatan, Mishustin dinyatakan sembuh dan kembali kerja pada 19 Mei.
Pangeran Monaco, ALbert II yang dikabarkan positif virus corona. Foto: AFP/VALERY HACHE
ADVERTISEMENT
Pangeran Monako, Albert Alexandre Louis Pierre Grimaldi atau yang lebih dikenal Pangeran Albert II, dinyatakan positif corona pada 19 Maret.
Meski dinyatakan positif terjangkit corona, kesehatan Pangeran Albert II tak mengkhawatirkan. Ia pun dinyatakan sembuh pada 1 April.
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar. Foto: ATTA KENARE / AFP
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar, dinyatakan positif corona pada 27 Februari.
Ia kemudian langsung menjalani isolasi mandiri. Menjalani isolasi mandiri selama beberapa hari, Ebtekar dinyatakan sembuh.
Perdana Menteri Eswatini Mandulo Ambrose Dlamini. Foto: RODGER BOSCH/AFP
PM Eswatini, Ambros Dlamini, sejauh ini menjadi satu-satunya pejabat tinggi negara yang meninggal karena corona.
ADVERTISEMENT
Ia meninggal dunia pada Minggu (13/12) di sebuah rumah sakit di Afrika Selatan.
Dlamini dirawat sejak awal Desember 2020 atau dua pekan setelah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Keterangan mengenai meninggalnya Dlamini disampaikan oleh Wakil PM Eswatini Themba Masuku.
Paduka Raja (Eswatini) memerintahkan saya memberikan informasi duka kepada negara bahwa telah berpulang Yang Mulia Perdana Menteri Ambrose Dlamini,” ucap Masuku.
Emmanuel Macron. Foto: Reuters/Lionel Bonaventure
Terbaru, pemimpin negara yang positif corona yakni Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Ia dinyatakan positif pada Kamis (17/12).
Istana Kepresidenan Prancis menyatakan, Presiden Macron akan menjalani isolasi selama sepekan usai positif corona.
Macron dites usai merasakan gejala. Pihak Istana Kepresidenan Prancis tidak menyebut dengan detail gejala apa yang dirasakan Macron.
ADVERTISEMENT
Dari penelusuran kantor berita Reuters, sebelum positif corona, Macron pada 10-11 Desember 2020 hadir pada pertemuan kepala negara dan pemerintahan Dewan Eropa.
Pertemuan tingkat tinggi itu dilangsungkan di ibu kota Belgia, Brussels.
Lalu sepekan terakhir sebelum terinfeksi corona, Macron bertemu sejumlah pemimpin negara.
Macron mengadakan pertemuan bilateral di Prancis dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada 7 Desember 2020 di Paris.
Setelah bertemu El Sisi, pada Senin (14/12) Macron menggelar pertemuan bilateral dengan PM Spanyol Pedro Sanchez juga di Paris.
Kemudian pada Rabu (16/12) kemarin, giliran Macron bertemu PM Portugal Antonio Costa.