Para Penjaga Laut Bunaken

11 Agustus 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Pulau Bunaken dari udara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Potret Pulau Bunaken dari udara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laut Bunaken surga bagi penyelam. Berada di pusat segitiga terumbu karang dunia, bermacam biota laut yang unik penuh warna ada di sana. Di balik keindahannya, ada para penjaga ekosistem terumbu karang di pulau yang berada di utara Kota Manado itu.
ADVERTISEMENT
Menuju Pulau Bunaken butuh 30-45 menit dari Kota Manado dengan perjalanan laut. Suasana tenang langsung terasa begitu menginjakkan kaki di Pulau Bunaken. Untuk berkeliling pulau, pengunjung dapat menaiki motor roda tiga.
Pulau Bunaken merupakan bagian dari wilayah konservasi Taman Nasional Bunaken. Total luasnya Taman Nasional Bunaken ini 890,65 kilometer persegi dengan 97 persen di antaranya adalah perairan.
Beraneka ragamnya biota laut di perairan Bunaken ini tak terlepas dari keberadaan terumbu karang. Terumbu karang salah satu ekosistem penting pesisir dan laut serta memiliki banyak fungsi ekologis.
Terumbu karang jadi habitat ikan, hewan avertebrata, dan biota laut lainnya yang berlindung dan mencari makan di terumbu karang. Bagi manusia, terumbu karang juga pelindung pantai dari abrasi serta gempuran ombak.
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken (TN) Bunaken, Faat Rudhianto Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sabtu (10/8) sore, Faat Rudhianto, tengah menjelaskan proses transplantasi terumbu karang dengan metode jaring laba-laba atau spider. Dia adalah Kepala Balai Taman Nasional Bunaken (TN) Bunaken.
ADVERTISEMENT
Sudah ada ratusan media transplantasi ditanam atas kerja sama Dirjen KSDAE KLHK dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR dalam rangka pelaksanaan rencana kerja tahunan (RKT) pemulihan ekosistem dampak pembangunan dermaga Ecouturism Bunaken Village.
"Bersama-sama adik-adik KKN UGM hari ini kita melakukan salah satu aksi konservasi yakni transplantasi karang," kata Faat.
Petugas Balai Taman Nasional Bunaken menyelam untuk tanam transplantasi terumbu karang. Foto: Dok. Balai Taman Nasional Bunaken
Beberapa terumbu karang mengalami kerusakan karena aktivitas manusia dari luar Pulau Bunaken. Sehingga pemulihan ekosistem perlu dilakukan dengan menanam kembali terumbu karang yang rusak tersebut.
"Masyarakat Sulawesi Utara dengan kebudayaannya mereka bersahabat dengan lingkungan. Orang dari luar yang melakukan destruktif," bebernya.
Transplantasi karang ada beberapa metode. Metode spider atau rangka laba-laba paling sering digunakan karena hampir semua taman nasional laut di Indonesia arusnya sangat kuat.
ADVERTISEMENT
"Dia membutuhkan sinar matahari, karena membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesisnya sehingga ke dalaman maksimal 10 meter," jelasnya.
Petugas Balai Taman Nasional Bunaken menyelam untuk tanam transplantasi terumbu karang. Foto: Dok. Balai Taman Nasional Bunaken

Kondisi Terumbu Karang di Bunaken

Faat menjelaskan kondisi terumbu karang di Bunaken secara umum tidak buruk seperti lokasi lain. Luas terumbu karang di Taman Nasional Bunaken adalah 6 ribu hektare.
"30 persenan saja yang terumbu karangnya rusak di Taman Nasional Bunaken," katanya.
Jadi 30 persen ini yang perlu di transplantasi. Dia menjelaskan transplantasi merupakan cara terakhir. Cara yang lain yakni suksesi alami yakni menjaga, mengawasi, dan memonitoring terumbu karang yang ada di situ.
"Kerusakan hampir semuanya manusia ya. Kerusakan oleh alam kan kalau dia ada longsoran itu baru alam. Kebanyakan memang akibat manusia. (Bom ikan), salah satunya. Satu pengeboman ikan, yang satu saudaranya itu pembiusan dengan potasium," bebernya.
ADVERTISEMENT
Terumbu karang yang ditransplantasi adalah jenis acropora. Terumbu karang jenis ini nantinya akan menarik terumbu karang yang lain. Daya tahan terumbu karang jenis ini juga sangat kuat terhadap kondisi alam. Pertumbuhannya per tahun pun satu sampai tiga centimeter.
"Jadi bukan berarti ditanamkan acropora akan acropora semua. Dia akan menarik jenis yang lain," bebernya.
Petugas Balai Taman Nasional Bunaken dan mahasiswa KKN UGM menanam transplantasi terumbu karang dengan metode jaring laba-laba atau spider, Sabtu (10/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Masyarakat Turut Berperan

Pengendali Ekosistem Ahli Balai Taman Nasional Bunaken, Adi Tri Utomo, menjelaskan masyarakat di Bunaken juga turut menjaga kelestarian perairan Bunaken.
"Masyarakat sudah aware, masyarakat sini sebagian besar keluarganya itu terkait dengan jaga wisata. Jadi memang mewanti-wanti orang luar merusak langsung mereka hajar sendiri, mereka tangani sendiri, jadi masyarakat sudah coba melindungi sumber daya di sini, kata Adi.
ADVERTISEMENT
Kerusakan terumbu karang terjadi di dahulu tahun 2000-an. Setelah itu pemulihan demi pemulihan terus dilakukan.
Pengendali Ekosistem Ahli Balai Taman Nasional Bunaken, Adi Tri Utomo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Sejak awal transplantasi (pemulihannya) cuma metodenya atau bentuk medianya yang ganti-ganti. Kalau di kita bentuknya spider jaring laba-laba.
Setiap tahunnya Balai Taman Nasional Bunaken menarget bisa melakukan pemulihan 500 meter terumbu karang. Sejak 2020 sudah ada 2 ribuan media transplantasi terumbu karang yang dipasang. Itu belum ditambah dari masyarakat lain yang peduli lingkungan.
Ada ribuan, 2000 media sejak 2020 untuk media spider, belum untuk yang dari masyarakat lain.
"Ribuan media sudah (dipasang). Yang dipasang tidak tumbuh semua, kadang. Jadi tetep pemeliharaan, ditanamin lagi, disulam," jelasnya.
"Kalau ada kegiatan transplantasi dari pihak luar juga kami terima. Misal dari KKN, kami nanti yang tentukan lokasinya karena lokasi harus sesuai dengan dokumen pelestarian kami," ujarnya.
Potret Pulau Bunaken dari udara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Potret Pulau Bunaken dari udara. Foto: Dok. Istimewa

Keunikan Terumbu Karang di Bunaken

Adi menjelaskan ada keunikan terumbu karang di sini sehingga menarik banyak penyelam dari mancanegara.
ADVERTISEMENT
"Memang yang paling unik di Bunaken dan jarang ditemui di tempat lain adalah reef wall-nya. Jadi terumbunya berbentuk wall. Jadi turun ke bawah, kayak kita menghadap tembok ini. Kalau di tempat lain terumbu karang kayak di lantai, kita dari atas lihat terumbu karang. Kalau di sini reef wall, semakin turun semakin turun semakin ke dalaman tertentu istilahnya semakin penasaran," katanya.
Adi mengatakan setiap spot memiliki setiap keunikannya. Terumbu karang ini terus dirawat dan monitoring oleh Adi dan teman-teman.
"Faktor alam ini biasanya pemanasan global ini, ada peningkatan suhu permukaan air laut itu memengaruhi kesehatan karang, pemutihan karang, kami monitoring," jelasnya.
"Terus faktor alam lain dari predator karang, kami juga melakukan pemeliharaan habitat, memastikan predator karang tidak melebihi ambang batas. Kami melakukan pemeliharaan habitat di situ," ucapnya.
Petugas Balai Taman Nasional Bunaken menyelam untuk tanam transplantasi terumbu karang. Foto: Dok. Balai Taman Nasional Bunaken

25 Spot Menyelam

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Camat Bunaken Kepulauan, Imanuel Mandak, mengatakan di perairan Bunaken ini terdapat sekitar 25 spot menyelam. Banyak wisatawan dari mancanegara yang datang untuk menyelam.
"Di Bunaken ada 25 titik spot penyelaman," kata Imanuel Mandak.
"Dari 25 titik itu para penyelam profesional sudah kenal. Tapi bagi yang baru mungkin menjadi suatu yang menarik.
Imanuel Mandak mengatakan di sisi pariwisata ada 24 resort serta sejumlah homestay di Pulau ini.
"24 itu paling banyak di Kalurahan Bunaken, kalau yang di Alung Banua cuma satu mungkin sudah tidak aktif, di Bunaken paling banyak sampai di lingkungan tujuh di Pulau siladen ada dua resort besar di sini," bebernya.
Petugas Balai Taman Nasional Bunaken dan mahasiswa KKN UGM menanam transplantasi terumbu karang dengan metode jaring laba-laba atau spider, Sabtu (10/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Mahasiswa Ikut Berperan

Para mahasiswa KKN UGM di Bunaken juga turut menjaga laut di Bunaken. Anggota Mahasiswa KKN UGM di Bunaken, Kharisma Pundhi Rukmana, mengatakan dia dan teman-teman membuat transplantasi terumbu karang metode bio reeftek yakni menggunakan batok kelapa.
ADVERTISEMENT
"Transplantasi terumbu karang yang dilakukan oleh mahasiswa itu adalah membuat bio reeftek. Jadi merupakan salah satu metode pelestarian terumbu karang tapi menggunakan bahan alami," kata Pundhi.
Transplantasi terumbu karang metode bio reeftek karya mahasiswa UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lanjutnya, mahasiswa saat pertama kali ke Pulau Bunaken melihat melimpahnya batok kelapa. Lalu, mereka berupaya memberdayakan batok kelapa tersebut. Metode seperti ini juga mudah diaplikasikan oleh masyarakat
"Ini juga melibatkan masyarakat juga pemuda salah satunya terus membuat itu dengan batok kelapa karena mudah didapat terus juga pengaplikasiannya mudah," bebernya.
Mekanisme Bio Reeftek ini adalah dengan ditenggelamkan di dasar laut. Nantinya Bio Reeftek itu akan menarik substrat-substrat terumbu karang yang baru.
"Jadi batok kelapanya jadi tempat penempelan substrat untuk terumbu karang yang baru," pungkasnya.