'Para Raja' di Pilgub se-Jawa

19 Juli 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang lansia menggunakan hak pilihnya di TPS 10 Glodok, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang lansia menggunakan hak pilihnya di TPS 10 Glodok, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Litbang Kompas telah merilis hasil survei Pilkada 2024 di seluruh Pulau Jawa. Siapa saja yang merajai?
ADVERTISEMENT
Dari survei tiga nama petahana masih dominan. Yakni Anies Baswedan di Jakarta, Ridwan Kamil di Jawa Barat, dan Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur.
Sementara itu di Jawa Tengah dan Banten, pertarungan nama-nama baru masih sengit. Kedua daerah ini memang tidak ada petahana.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara periodik pada 20-25 Juni 2024 melalui tatap muka dengan 500 responden yang dipilih secara acak.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error sekitar 4,38%.
Berikut kumparan rangkum hasil survei Litbang Kompas di Pulau Jawa, Jumat (19/7):
Pilgub Jakarta:
Survei Litbang Kompas tentang Pilgub Jakarta. Foto: Litbang Kompas
Nama Anies masih menjadi yang teratas untuk Pilgub Jakarta 2024. Angka elektabilitasnya di angka 29,8%. Setelah Anies, ada Basuki T Purnama (Ahok) dengan 20%, dan Ridwan Kamil 8,5%.
ADVERTISEMENT
Kemudian di urutan keempat ada Erick Thohir dengan 2,3 persen. Lalu ada Pj Gubernur Heru Budi Hartono masuk radar dengan elektabilitas 1 persen. Angka ini sama dengan elektabilitas Andika Perkasa dan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Litbang Kompas menjelaskan, meski secara elektabilitas rendah, Ridwan Kamil mempunyai potensi untuk terpilih jika benar maju di Jakarta. Sebab, ia memiliki strong voters atau pendukung loyal yang angkanya mencapai 24,0 persen.
"Hasil survei menunjukkan jumlah barisan pendukung loyal Ridwan Kamil cukup signifikan kendati masih di bawah Anies dan Ahok. Sebanyak 24 persen responden di Jakarta terindikasi menjadi strong voters Ridwan Kamil," jelas Litbang Kompas.
Ilustrasi Anies vs Ahok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Sedangkan tingkat pendukung Anies yang bakal memilih Anies mencapai 39,0 persen. Sementara Ahok mencapai 34,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Hanya saja, kendati kedua sosok tersebut memiliki barisan pendukung yang besar dan loyal, keduanya juga memiliki derajat penolakan publik yang juga signifikan. Apabila Anies maju menjadi calon gubernur, misalnya, 17,3 persen menyatakan 'tidak akan memilih' dirinya. Begitu juga Ahok, 17,8 persen 'tidak akan memilih' dirinya," jelas Litbang Kompas.
Pilgub Banten:
Politisi Partai Golkar Airin Rachmi Diany memberi keterangan usai menyerahkan formulir penjaringan bacagub banten 2024-2029 di Kantor DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Banten, di Serang, Rabu (8/5/2024). Foto: Antara Foto/Asep Fathulrahman
Sementara untuk Pilgub Banten, Litbang Kompas merilis beberapa nama yang diprediksi jadi calon potensial. Mulai dari Airin Rachmi Diany, Wahidin Halim hingga Rano Karno.
Elektabilitas Airin cukup digdaya yakni mencapai 38,3 persen. Sementara di bawah Airin, ada Wahidin Halim eks Gubernur Banten 2017-2022 dengan elektabilitas 18,1 persen dan eks Gubernur Banten 2015-2017 Rano Karno dengan 16,5 persen.
Masih ada nama lain dengan elektabilitas di bawah 7 persen. Yakni eks Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dengan 6,9 persen, eks Bupati Pandeglang Irna Narulita 3,7 persen, eks Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya 3,7 persen dan Achmad Dimyati Natakusumah dan Ahmed Zaki Iskandar dengan elektabilitas 2,7 persen.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Airin hingga saat ini belum dapat tiket untuk maju Pilgub Banten. Sebab, Golkar yang mendukung Eks Walkot Tangsel itu tak bisa mengusung sendirian, mesti cari mitra koalisi. Sebab, ia hanya punya 14 kursi, sementara syarat ajukan calon adalah 20 kursi.
Sementara untuk Andra Soni dan Dimyati sudah meraih tiket meski elektabilitasnya di bawah Airin. Mereka sudah didukung Gerindra, PSI, PKS, dan NasDem. Dengan ini saja mereka total sudah memiliki 40 kursi.
Pilgub Jawa Barat
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berfoto bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Ketua umum partai Golkar (Korbid Perekonomian) Agus Gumiwang saat pertemuan Partai Golkar. Foto: Reno Esnir/Antara Foto
Ridwan Kamil sangat mendominasi dalam survei Litbang Kompas di Pilgub Jabar. Elektabilitasnya mencapai 36,6 persen.
Selain Kang Emil, ada nama Dedi Mulyadi. Namun elektabilitas Dedi hanya 12,2 persen. Kemudian ada Bima Arya dan istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya dengan 1,6 persen.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perlu menjadi catatan karena 41 persen masyarakat Jabar belum memutuskan siapa calon yang akan mereka dukung.
Litbang Kompas membeberkan Ridwan Kamil mempunyai basis pendukung yang cukup loyal. Mereka menyebut 48 persen pendukungnya akan memilih RK jika maju di Pilgub Jabar.
Hasil survei Litbang Kompas soal pemilihan Gubernur Jawa Barat Foto: Dok. Litbang kompas
Namun, posisi elektoral dan loyalitas pemilih RK masih harus diuji. Litbang Kompas menyebut ada dua faktor yang bisa menggoyahkan elektabilitas RK yaitu wilayah penguasaan partai politik dan munculnya nama baru yang punya rekam jejak elektoral.
"Dari aspek kekuatan partai, Kamil yang didukung Partai Golkar akan berhadapan dengan calon dari Gerindra, PKS, dan PDIP. Hasil Pemilu Legislatif 2024 menunjukkan, Jabar jadi wilayah persaingan Gerindra, PKS, Golkar, dan PDIP," jelas Litbang Kompas.
ADVERTISEMENT
Gerindra paling banyak meraih dukungan dengan 4.301.852 suara, disusul PKS (3.801.216 suara), Golkar (3.590.621 suara), PDIP (2.970.223 suara), dan PKB (2.850.963 suara).
Dari 15 dapil pada Pemilu Legislatif 2024, Gerindra menang di tujuh dapil. PKS berhasil memenangi tiga dapil, diikuti Golkar (dua dapil), PDI-P (dua dapil), dan PKB (satu dapil).
"Pengaruh partai bakal turut menentukan dalam ajang pilgub karena hasil pemilu legislatif menunjukkan tidak semua wilayah menjadi basis Golkar, pendukung utama Kamil. Pesaing elektabilitas Kamil, yakni Dedi Mulyadi, merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra," kata Litbang Kompas.
Hasil survei Litbang Kompas soal pemilihan Gubernur Jawa Barat Foto: Dok. Litbang kompas
Partai pendukung Ridwan Kamil yaitu Golkar, bakal bersaing dengan partai Dedi Mulyadi yakni Gerindra di wilayah Karawangan (Karawang, Purwakarta, Subang) dan Priangan Barat (Sukabumi, Cianjur).
ADVERTISEMENT
Di wilayah Megapolitan (Depok, Bogor, Bekasi), Golkar akan bersaing dengan PKS. Adapun PDIP akan dihadapi Golkar di wilayah Cirebonan (Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka).
"Di dua wilayah berbeda, yaitu Priangan Timur dan Bandung Raya, mesin politik Golkar dan jaringan sukarelawan Kamil juga harus lebih keras bekerja mengingat wilayah tersebut bukan basis penguasaan Golkar," ucap Litbang Kompas.
Wilayah Priangan Timur (Garut, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Banjar) menjadi basis massa pendukung Gerindra dan PDI-P. Sementara pemilih di Bandung Raya (Bandung, Cimahi, Sumedang) lebih banyak menjatuhkan pilihan pada PKS dan Gerindra di Pemilu 2024.
Pilgub Jawa Tengah
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tiba di ruang pertemuan saat silahturahmi antarpartai politik di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (8/7/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Survei Litbang Kompas di Jateng menunjukkan elektabilitas Kaesang Pangarep berada di urutan paling atas. Sementara Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi berada di urutan kedua.
ADVERTISEMENT
Elektabilitas Kaesang di angka 7 persen. Sementara Ahmad Luthfi membuntuti dengan 6,8 persen.
"Kaesang yang ternyata memiliki elektabilitas tertinggi untuk saat ini. Jika Kaesang berlaga di Pilkada Jateng, hal itu bisa mengubah konstelasi Ahmad Luthfi-Taj Yasin," jelas Litbang Kompas.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat Kecamatan Sukolilo di Gedung PGRI Sukolilo Pati, Kamis (20/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
Sejauh ini Ahmad Luthfi santer dikabarkan akan berduet dengan Taj Yasin di Jateng. Namun, belum ada keterangan resmi dari mereka.
"Baik Ahmad Luthfi maupun Kaesang merupakan orang dekat Presiden Jokowi dan diyakini bakal ada perhatian dari Jokowi terhadap Pilkada Jateng," tutur Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas terkait potensi Pilgub Jateng. Foto: Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas terkait potensi Pilgub Jateng. Foto: Litbang Kompas
Selain Kaesang dan Ahmad Luthfi, ada nama Taj Yasin Maimoen, Raffi Ahmad, Dico Ganinduto, Bibit Waluyo, Hendrar Prihadi, Bambang Pacul hingga Sudirman Said.
Hanya saja elektabilitas mereka masih di bawah 5 persen. Meski begitu, nama-nama di atas potensial jika maju di Pilgub Jateng.
ADVERTISEMENT
Yang tak kalah menarik, masih ada 64% responden yang belum menentukan jawaban mereka.
Pilgub Jawa Timur
Survei Litbang Kompas soal Pilgub Jatim. Foto: Dok. Litbang kompas
Di Jawa Timur, calon petahana Khofifah Indar Parawansa masih merajai.
Elektabilitas Khofifah berada di angka 26,8 persen. Menariknya, di urutan kedua ada nama Mensos dari PDIP Tri Rismaharini dengan elektabilitas 13,6 persen.
Khofifah yang merupakan calon petahana sejauh ini sudah didorong oleh sejumlah parpol. Seperti Gerindra, PKS, PAN, Golkar, hingga Demokrat.
Berikut selengkapnya data elektabilitas cagub Jatim versi Litbang Kompas, dikutip Jumat (19/7):
ADVERTISEMENT