Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Paraguay Anggap Langkah Israel Tutup Kedubes Berlebihan
7 September 2018 14:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya menyesalkan keputusan Israel. Bereaksi dengan menutup kedutaan sedikit berlebihan dan kami menyerukan pemerintah (Israel) mempertimbangkannya lagi," kata Benitez seperti dikutip Associated Press, Kamis (6/9).
Sebelumnya pada Mei lalu, Paraguay di bawah Presiden Horacio Cartes memindahkan Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem mengekor Amerika Serikat. Langkah itu membuat Presiden AS Donald Trump semakin jemawa karena mendapatkan pendukung di tengah kecaman dunia terhadap dirinya.
Namun keputusan ini dibatalkan oleh Benitez yang memenangkan pemilu presiden pada April lalu. Keputusan Benitez ini tidak terlepas dari lobi ketat Palestina yang menyerukan negara-negara mematuhi hukum internasional terkait Yerusalem.
Benitez juga tidak terlalu ambil pusing dengan kemarahan Israel. Presiden berusia 46 tahun mengabaikan seruan Wakil Presiden AS Mike Pence agar Paraguay memenuhi komitmen sebelumnya soal Kedubes di Yerusalem.
ADVERTISEMENT
"Paraguay akan berpegang teguh pada hukum internasional dan resolusi PBB yang masih menganggapnya wilayah konflik antara Israel dan Palestina," kata Benitez.
Pemerintah Palestina mengaku gembira atas keputusan Paraguay dan memutuskan untuk membuka kantor perwakilan di Asuncion. Menyusul keputusan itu, Turki juga menyatakan akan membuka kedubes di Asuncion. Sebelumnya Turki hanya punya kantor konsulat di kota itu.
Saat ini tinggal Guatemala yang masih setia bersama AS mendirikan Kedubes di Yerusalem. Otoritas Palestina saat ini tengah gencar melobi Guatemala agar mengikuti jejak Paraguay.