Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Parfum Tinja Singa Jauhkan Kawanan Rusa dari Kota di Belanda
16 Agustus 2018 11:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, rusa adalah hewan anggun yang menarik untuk dilihat. Tapi bagi sebuah kota di Belanda, rusa adalah hewan perusak yang harus dijauhkan dari rumah-rumah warga. Karena itulah, mereka menggunakan cara unik untuk mengusir hewan-hewan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Rabu (15/8), kota Zandvoort di bagian barat Amsterdam menggunakan strategi khusus untuk mencegah kawanan rusa memasuki kota. Strategi itu adalah menyemprotkan parfum berbau tinja singa ke perbatasan kota dan hutan.
Parfum itu dipasang di tiang-tiang kota dan disemprotkan agar tercium para rusa. Diharapkan, bau tinja singa ini membuat takut rusa sehingga enggan masuk.
Menurut Patrick Stijger, bos perusahaan yang membuat parfum unik ini, bebauan itu tidak langsung diekstrak dari tinja singa, melainkan direkayasa di laboratorium. Komposisinya adalah beberapa jenis minyak, 17 dedaunan, dan zat bernama tupoleum.

Menurut Stijger, bau tupoleum "seperti asbak (penuh puntung) yang ditinggalkan di tengah hujan selama tiga hari."
Parfum ini, lanjut dia, pernah digunakan ahli di Jerman untuk menjauhkan rusa-rusa dari hutan cemara untuk keperluan pohon-pohon Natal.
ADVERTISEMENT
Di Zandvoort, rusa-rusa kerap berkeliaran di permukiman warga, memakan tanaman di kebun-kebun dan taman warga. Pagar telah didirikan, namun tidak sanggup mencegah rusa-rusa untuk masuk.
Memang rusa di Belanda tidak pernah bertemu singa, apalagi tahu bau tinjanya. Namun menurut Professor Nico van Staalen dari Vrije University di Amsterdam, bau dari parfum tersebut akan memicu ketakutan naluriah dari setiap hewan.
Hal yang sama disampaikan Stijger. "Baunya akan bikin mereka resah," kata dia.