Parlemen Inggris Voting Brexit, Johnson Yakin Tuntas Sebelum Natal

20 Desember 2019 10:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: Ben Stansall/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: Ben Stansall/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Parlemen Inggris akan kembali melakukan voting untuk menentukan nasib mereka keluar dari Uni Eropa atau Brexit. Perdana Menteri Boris Johnson yakin kali ini akan mendapat dukungan, dia percaya diri Brexit bisa tuntas sebelum Natal.
ADVERTISEMENT
Johnson tenang karena Partai Konservatif memenangi kursi mayoritas di parlemen pada pemilu pekan lalu. Diperkirakan voting pada Jumat sore (20/12) akan diloloskan dengan mudah oleh parlemen.
"Hari ini kami akan memenuhi janji terhadap rakyat dan menyelesaikan voting Brexit untuk Natal," kata Johnson dalam pidatonya seperti dikutip Reuters.
"Lalu, di awal dekade baru, di awal fajar baru untuk negeri, parlemen akan kembali ke Westminster untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, membawa kita keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari dan membawa negara ini melangkah maju," lanjut Johnson.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto: AFP/Ben STANSALL
Lebih dari tiga tahun setelah referendum memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa, kesepakatan belum juga diperoleh. Inggris beberapa kali meminta pengunduran tenggat waktu, terakhir adalah 31 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Salah satu ganjalan terbesar adalah tidak satu suaranya parlemen Inggris dan pemerintah soal nasib hubungan Irlandia Utara dan Irlandia pasca Brexit. Setelah Brexit, Irlandia Utara - di Inggris - tidak akan lagi bebas berdagang dengan Irlandia - anggota Uni Eropa. Padahal selama ini mereka menikmati perdagangan bebas.
Usulan Perdana Menteri sebelumnya Theresa May selalu ditolak mayoritas parlemen. Akibatnya beberapa kali May mengajukan perpanjangan tenggat waktu Brexit ke Uni Eropa. Ujungnya, May mengundurkan diri pada Juli lalu, digantikan Boris Johnson.
Ilustrasi Parlemen Inggris Foto: Reuters/UK Parliament/Jessica Taylor
Dalam rencana Johnson yang baru, tidak akan ada pagar perbatasan antara kedua Irlandia. Irlandia Utara tetap akan berada dalam pasar tunggal Uni Eropa untuk perdagangan barang dan memiliki sistem dua-tarif.
ADVERTISEMENT
Setelah diloloskan dalam voting parlemen, maka akan dilakukan ratifikasi setelah Natal. Usai Brexit, Inggris akan memiliki perjanjian dagang baru dengan Uni eropa.
"Setelah bertahun-tahun penundaan dan perselisihan di parlemen, kita akan mendapatkan kepastian, dan masyarakat serta pengusaha pekerja keras di negara ini akan memiliki landasan yang kokoh untuk merencanakan masa depan," kata Johnson.
"Tahun depan akan menjadi tahun yang luar biasa bagi negara ini," lanjut dia.