Partai Baru Amien Rais Itu Bernama Partai Ummat

2 Oktober 2020 6:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais di kantor Republika. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais di kantor Republika. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Amien Rais akhirnya resmi mendirikan partai baru. Partai itu didirikan bersama dengan sejumlah eks pengurus PAN dan diberi nama Partai Ummat. Padahal sebelumnya, nama yang digadang-gadang adalah PAN Reformasi.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya, Amien mengatakan Partai Ummat akan melawan kezaliman. Selain itu anggota partai ini juga akan menegakkan keadilan.
"Partai Ummat insyaallah bertekad bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien.
Eks Ketua MPR itu belum menjelaskan kepanjangan dari Ummat. Sementara soal penulisan, di caption video ditulis 'Ummat'. Menurutnya, partai ini memegang teguh dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
"Partai Umat akan berjuang dan bekerja memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal," kata dia.
Pertemuan Eks Ketua Dewan Kehormatan Partai PAN Amien Rais dengan sejumlah tokoh yang mengusulkan bentuk PAN reformasi. Foto: Dok. Istimewa

Tujuan Amien Rais Dirikan Partai Ummat

Politisi senior yang mendirikan Partai PAN itu mengatakan, partai ini dibentuk atas dasar perintah Al-Quran.
"Al-Quran mendorong umat beriman agar dalam mengarungi kehidupan di dunia mereka senantiasa melaksanakan dua perintah Allah SWT secara serentak. Pertama, melakukan al amru bil ma'ruf dan nahyi mungkar yakni memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan," ucap Amien Rais.
ADVERTISEMENT
Kedua, perintah Al-Quran untuk menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman. Amien menjelaskan, perintah pertama pada level personal, dan komunal (mikro). Perintah kedua bergerak lebih pada tataran nasional level makro dan berkaitan erat dengan masalah kekuasaan.
"Sejarah umat manusia menunjukkan bahwa hanya negara yang mampu melakukan kezaliman kolosal, tapi sebaliknya pula hanya negara yang dapat menegakkan keadilan secara merata," tutur pendiri PAN itu.
Menurutnya, dengan memiliki sarana dan aparat yang lengkap, serta kekuasaan yang paling besar, negara dapat melancarkan kezaliman politik, kezaliman ekonomi, kezaliman sosial, kezaliman hukum, bahkan kezaliman kemanusiaan.
"Namun hanya negara pula yang dapat menegakkan keadilan bagi semua rakyatnya. Semua tergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa, apakah sedang membela kepentingan rakyat dan umat atau sebaliknya sedang membela konglomerat dan korporatokrat," ucap Amien.
Ilustrasi Partai Amanat Nasional Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Partai Ummat Akan Gaet Kader PAN hingga Simpatisan Amien Rais

Loyalis Amien yang juga perumus Partai Ummat, Agung Mozin, tak menampik akan banyak pengurus atau kader-kader PAN di Partai Ummat.
ADVERTISEMENT
"Pasti kita akan lakukan komunikasi pada mereka yang sudah kenal puluhan tahun. Kita ajak, dan kita tahu siapa yang perlu diajak dan yang ditinggalkan, dalam arti akan jadi beban partai," ucap Agung Mozin.
"Jadi orang yang punya track record sama dengan asas dan semboyan Partai Ummat, tentu karpet merah buat mereka. Tapi buat yang selama ini recordnya buruk tentu perboden," tambahnya.
Selain dari kader-kader PAN, Partai Ummat meyakini Amien Rais menjadi daya tarik untuk menjaring simpatisan dan massa lain bergabung membesarkan partai.
Agung menyebut, sudah ada ormas yang punya jaringan luas akan bergabung dengan Partai Ummat. Kemudian secara perorangan juga ada tokoh, pakar komunikasi, politisi, dan lainnya yang akan bergabung.
ADVERTISEMENT
"Kemudian ada satu kekuatan lain yang belum bisa diumumkan, mereka punya struktur yang luar biasa dan mendukung kita menjadi energi baru," tutur dia.
Agung Mozin Foto: Facebook/pg/Agung Mozin

PAN Reformasi Jadi Sayap Partai

Sementara mengenai PAN Reformasi, Agung Mozin, menuturkan nantinya akan menjadi sayap partai.
"PAN Reformasi akan menjadi sayap partai. Kelompok orang yang kecewa dengan (partai) lama karena sikap (elite) seperti itu, akan diwadahi di ormas yang akan meluruskan arah dari perjuangan partai yang dikenal umum dibangun Amien itu, tapi melenceng," ucap Agung Mozin.
Eks ketua DPP PAN itu menyebut Partai Ummat tentu akan turut mengajak mereka yang dinilai punya paham yang sama dengan Amien Rais, Agung Mozin, Putra Jaya, dan eks pengurus PAN lain.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Amien Rais Dinilai Sudah Resmi Tinggalkan PAN

PAN memberikan tanggapan terkait Amien Rais yang telah membentuk partai baru. Waketum PAN Viva Yoga mengatakan, dengan begitu Amien Rais sudah resmi tak menjadi bagian dari PAN.
ADVERTISEMENT
"Hal ini berarti secara resmi dan legal konstitusional Pak Amien Rais telah keluar dan meninggalkan PAN," kata Viva.
"Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN. Oleh karena itu Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN," tambah dia.
Meski begitu, Viva mengucapkan selamat atas hadirnya Partai Ummat dalam kancah perpolitikan Indonesia. Dia pun menuturkan ideologi partai Ummat yang dibentuk Amien Rais berbeda dengan PAN.
"PAN tidak ada program khusus berkaitan dengan berdirinya Partai Ummat. PAN saat ini tetap fokus untuk menyelesaikan konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa melalui kegiatan Permusyawaratan, membuat program kemanusiaan untuk membantu pemerintah memberantas pandemi COVID19," ucap dia.
Viva Yoga. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

Jika Kader PAN Gabung Partai Ummat, Itu Hanya Sebagian Kecil

Viva Yoga juga menanggapi soal rencana Partai Ummat yang akan menggaet kader PAN loyalis Amien Rais. IA meyakini kader dan pengurus partai tak akan tergoda dengan partai baru bentukan tokoh reformasi itu.
ADVERTISEMENT
"PAN meyakini bahwa kader dan pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat. Mereka akan tetap istiqamah dan cinta PAN. Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja. Non signifikan. Tidak bedol desa," kata Viva.
"Apalagi sampai saat ini tidak ada satupun anggota legislatif, di DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota maupun kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN dan bergabung di Partai Ummat," tambah dia.
Menurut Viva, kader PAN memiliki pemikiran rasional untuk tetap bergabung dengan partai yang sudah memiliki kekuatan elektoral. Terlebih, kata dia, sebagai sebuah partai harus melewati persyaratan yang cukup berat yakni menjadi peserta pemilu hingga lolos parliamentary threshold (PT).
Wakil ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Gerindra Harap Iklim Demokrasi Membaik dengan Lahirnya Partai Ummat

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyambut baik adanya partai baru besutan Amien Rais. Menurutnya, hal itu merupakan hak yang dijamin konstitusi.
"Apa yang dilakukan oleh Pak Amien Rais itu sepanjang kemudian mengikuti aturan yang ada, saya pikir tidak ada masalah membuat partai baru dan mudah-mudahan bisa menambah iklim sehat demokrasi di Indonesia," kata Dasco.
Dasco mengaku tak khawatir hadirnya partai baru Amien Rais dapat mempengaruhi suara partai yang diketuai Prabowo Subianto di kemudian hari. Dia mengatakan, Gerindra akan mempertahankan konstituen dengan komitmen kepada masyarakat.
"Saya pikir ya enggak ada masalah sepanjang partai-partai politik sudah punya kursi, bisa menunjukkan program berkomitmen kepada masyarakat, ya kita tetap yakin bisa menjaga konstituen kita," ucap Dasco.
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

PPP Sampaikan Selamat: Ujiannya saat Pemilu

Wasekjen PPP Achmad Baidowi ikut menanggapi lahirnya Partai Ummat. Ia menyambut baik partai baru besutan Amien Rais yang menunjukkan iklim demokrasi di Indonesia berjalan baik.
ADVERTISEMENT
"Kami mengucapkan selamat kepada Pak Amien Rais yang sudah mendirikan Partai Ummat," kata pria yang disapa Awiek itu.
Sebagai partai baru, Awiek mengingatkan ujian yang harus dihadapi Partai Ummat yakni ujian dalam pemilu. Saat pemilu, terjadi pertarungan antar parpol untuk menggaet simpati masyarakat.
Awiek menyerahkan kepada Partai Ummat terkait kebijakan dan langkah politik yang akan digunakan dalam menghadapi kontestasi antar parpol.
"Terkait kebijakan dan langkah politik, itu urusan internal partai ummat yang tidak ada urusan dengan PPP," tutup Awiek.