Partai Hanura Bergejolak, OSO dan Sudding Saling Pecat

15 Januari 2018 9:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di HUT ke-11 Hanura (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di HUT ke-11 Hanura (Foto: Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Partai Hanura mendadak bergejolak, tiba-tiba aksi saling pecat antar petinggi partai terjadi.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya dikabarkan karena masalah SK rekomendasi Pilkada 2018. Aksi saling pecat itu terjadi di dua tempat berbeda.
Kubu pertama, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) akan memecat Sekjen Partai Hanura Syarifudin Sudding. Rapat pemecatan digelar di Ballroom Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Nanti aja, ya, mau dirapatin dulu. Sekarang di Hotel Manhattan pukul 09.00 WIB," ujar Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani ketika dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Senin (16/1)
Sementara, di lain pihak kubu Sudding juga akan melakukan pemecatan kepada Ketum Hanura, OSO. Rapat kubu Sudding ini digelar di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan.
Sebenarnya, acara di Hotel Ambhara akan dilaksanakan di Hotel Sultan dengan dihadiri langsung sesepuh dan pendiri Partai Hanura yakni Jenderal (Purn) Wiranto, Jenderal (Purn) Subagyo HS, dan Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Tetapi, tiba-tiba lokasi acara diubah ke Hotel Ambhara.
ADVERTISEMENT
Sumber kumparan di dua kubu ini masing-masing memastikan aksi saling pecat ini buntut dari kisruh Pilkada. Bahkan di Hotel Ambhara, di meja konferensi pers, dengan tulisan nama Plt Ketua Umum.
OSO sendiri diberikan mosi tidak percaya oleh kubu Sudding. Mosi tidak percaya ini bisa berujung pemecatan, apalagi, Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto, ada di kubu Sudding.
OSO dilantik sebagai ketua umum Partai Hanura pada 22 Desember 2016. Masa jabatan OSO sebagai ketum Hanura baru akan berakhir 2020 mendatang. OSO dipilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digelar di DPP Hanura.