Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Partai Pelopor Besutan Rachmawati Soekarnoputri Ganti Nama Jadi Partai Perkasa
9 Oktober 2021 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Kongres , Ristiyanto, mengatakan setelah pergantian nama, pihaknya akan melakukan perubahan AD/ART hingga pemilihan pengurus.
"Pergantian nama Partai Pelopor ke Partai Perkasa merupakan keputusan kongres selanjutnya tentu sesuai agenda akan ada perubahan AD/ART serta pemilihan pengurus Partai Perkasa ," kata Ristiyanto.
Ia menjelaskan, kongres 2021 menjadi agenda terakhir Partai Pelopor. Selanjutnya, pihaknya akan mengadakan kongres Partai Perkasa menuju pemilu 2024.
"Setelah berganti nama dari partai Pelopor ke Partai Perkasa tentunya agenda kami selanjutnya yakni mengadakan kongres pertama Partai Perkasa menjelang pemilu 2024," jelasnya.
"Partai Perkasa hadir untuk mengubah paradigma partai politik yang cenderung memecah belah kehidupan berbangsa dengan idiom nasionalis ataupun religius yang sejatinya meninggal, tidak ada dikotomi sesuai nilai-nilai Pancasila yang digali dari adat budaya plus nilai agama," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketum Partai Pelopor Eko Suryo Santjojo berharap kepengurusan dan AD/ART baru Partai Perkasa akan segera selesai untuk didaftarkan ke Kemenkumham.
"Jadi kongres hari ini mengagendakan perubahan nama partai pelopor, AD/ART Partai dan susunan kepengurusan di parpol baru tersebut, Selanjutnya saya berharap hari ini selesai agar Minggu depan bisa didaftarkan ke kemenkumham," kata dia.
Eko berharap setelah Partai Pelopor berganti nama, ke depan tidak bicara lagi sebagai partai nasional tapi lebih luas yakni yang ada untuk segmentasi yang lebih jelas.
"Ke depan dengan nama partai baru saya berharap kita tidak lagi berpartai politik yang menjual idiom nasionalisme ataupun religi yang pada akhirnya mendikotomi dan menghadap-hadapkan seolah religi lawan nasionalis," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, partai baru ini harus mejadi trigger sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tidak terjebak dalam dikotomi SARA yang akhirnya mendegradasi pentas politik Indonesia saat ini," ujar Eko.
Kongres Partai Pelopor 2021 digagas beberapa orang yakni Boni Z Minang dan kawan-kawan yang selama ini di belakang layar mensupport perjuangan almarhumah Rachmawati Soekarnoputri.
"Partai Pelopor yang insyallah hari ini akan berganti nama merupakan sarana dan prasarana untuk meneruskan perjuangan Bung Karno dan Ibu Rachmawati. karena itu ini momentum untuk suksesor pemilu 2024 sekaligus memberi inspirasi baru dalam pentas politik nasional," ujar Boni.
---
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews