Partai Penguasa Yunani Menang Pemilu, namun Gagal Bentuk Pemerintahan

Perdana Menteri Yunani dan pemimpin partai konservatif Demokrasi Baru Kyriakos Mitsotakis berbicara di luar markas partai, setelah pemilihan umum, di Athena, Yunani. Foto: Stelios Misnas/REUTERS

Penguasa pemerintahan di Yunani, Partai Demokrasi Baru, menang pemilu pada Minggu (21/5). Namun, mereka gagal langsung membentuk pemerintahan.

Itu dikarenakan Partai Demokrasi Baru tidak berhasil mengumpulkan suara yang dibutuhkan untuk ambang batas pembentukan pemerintahan. Karena itu, putaran kedua pemilu diprediksi akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.

Perhitungan suara menunjukkan, Partai Demokrasi Baru berideologi konservatif berhasil mendapat 40.8 persen suara. Di tempat kedua terdapat partai kiri Syriza dengan 20.1 persen suara.

Warga memberikan suaranya di tempat pemungutan suara, selama pemilihan umum, di Athena, Yunani. Foto: Louiza Vradi/REUTERS

Untuk membentuk parlemen, Partai Demokrasi Baru butuh 151 kursi. Mereka baru mendapatkan 145 kursi, kurang enam dari kewajiban mutlak pembentukan parlemen.

Pada Senin (22/5) Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulo memberi waktu tiga hari kepada tiga partai teratas untuk membicarakan pembentukan koalisi pemerintahan.

Jika gagal Sakellaropoulo akan menunjuk pemerintahan sementara. Mereka diberi tugas menyiapkan pemilu putaran kedua.

PM petahana yang juga pemimpin Partai Demokrasi Baru Kyriakos Mitsotakis menegaskan, dirinya sudah diberi mandat penuh membentuk pemerintahan baru.

"Hasil pemilu begitu menentukan. Itu menunjukkan bahwa Demokrasi Baru sudah mendapat persetujuan dari rakyat untuk berkuasa, kuat dan otonom," kata Mitsotakis seperti dikutip dari Reuters.

Hasil pemilu Yunani begitu mengejutkan. Sebab, Partai Demokrasi Baru tidak diprediksi akan menang besar akibat beberapa skandal seperti penyadapan, penanganan COVID-19, krisis biaya hidup, sampai kecelakaan kereta api.