Partai Ummat: Bunda Neno dan Pak Agung Mundur Tak Ganggu Persiapan 2024

4 Oktober 2021 17:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah panitia Persiapan Pembentukan Partai Ummat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (15/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah panitia Persiapan Pembentukan Partai Ummat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (15/12). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua loyalis Amien Rais yakni Agung Mozin dan Neno Warisman memutuskan mundur dari kepengurusan Partai Ummat. Terkait hal ini, Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo, mengatakan tak akan mengganggu persiapan Partai Ummat menuju pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Mengenai pengunduran diri Bunda Neno dan Pak Agung Mozin, insyaallah tidak mengganggu kita dalam mempersiapkan pemilu 2024 karena kita di Majelis Syuro Partai Ummat berjumlah 27 anggota," kata Ustaz Sambo, Senin (4/10).
"Jadi kalau ada satu anggotanya (bunda Neno) yang mundur insya tidak akan terpengaruh," lanjut dia.
Deklarasi Partai Ummat. Foto: Youtube Amien Rais
Ustaz Sambo mengatakan saat ini Partai Ummat tengah fokus untuk memenuhi syarat agar lolos verifikasi KPU. Dia pun yakin Partai Ummat akan lolos verifikasi.
"Saat ini kita sekarang fokus pada pemenuhan persyaratan lolos verifikasi KPU dan kita tetapi yakin dan optimis bisa lolos verifikasi KPU dan ikut bertanding di pileg 2024, insyaallah," ucapnya.
Terkait mundurnya Neno Warisman, ia mengatakan belum ada surat tertulis yang dikirimkan ke partai.
ADVERTISEMENT
"Kita baru menerima permohonan pengunduran diri Bunda Neno lewat pesan WA saja, adapun surat pengunduran diri dari bunda Neno secara tertulis belum kita terima," ucap Ustaz Sambo.
Ustaz Sambo juga menjelaskan dewan tertinggi di Partai Ummat yakni Majelis Syuro. Sehingga, mundurnya Agung Mozin juga tidak akan mengganggu stabilitas partai.
"Dewan tertinggi di Partai Ummat adalah Majelis Syuro, sebagai think tank dan pengambil keputusan tertinggi yang bersifat prinsip dan strategis. Sedangkan DPP, Dewan Pengurus Pusat adalah dewan eksekutif partai, sebagai mandataris yang melaksanakan kebijakan dan keputusan Majelis Syuro," kata dia.
"Sedangkan di DPP anggota pengurus nya seratus lebih, jadi mundurnya Pak Mozin satu dari sekian banyak pengurus juga insya Allah tidak berpengaruh," tandasnya.
ADVERTISEMENT