Partai Ummat Kritik Baju Desain Jokowi yang Dikenakan Ganjar Pranowo

20 Juli 2023 21:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Bacapres Ganjar Pranowo menghadiri Silaturahmi 1 Muharam 1445 H Relawan Ganjar Pranowo di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres Ganjar Pranowo menghadiri Silaturahmi 1 Muharam 1445 H Relawan Ganjar Pranowo di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya atau biasa disapa Tofa menyampaikan kritik pedas kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dianggap terlalu mencampuri urusan Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Salah satunya terkait Jokowi yang membuat desain baju kemeja garis hitam putih yang dipakai bakal capres 2024 Ganjar Pranowo.
"Jokowi tidak elok mengurusi baju Ganjar. Apalagi dihubung-hubungkan dengan UUD 1945. Sama sekali tidak patut," ujar dia ketika dihubungi, Kamis (20/7).
Tofa menilai komentar-komentar dari Jokowi selama ini soal Pilpres 2024 tidak memiliki nilai sama sekali.
"Meskipun politik itu pencitraan, tetapi kalau yang membantu pencitraan adalah Pak Jokowi, maka Ganjar akan rugi," kata dia.
Tofa lantas menyarankan agar Presiden Jokowi mesti berkonsultasi dulu dengan politikus PDIP Trimedya Panjaitan apabila mau cawe-cawe urusan Ganjar.
"Yang tahu masalah Ganjar, kan Trimedya Panjaitan. Jika mau cawe-cawe, Jokowi bisa berkonsultasi ke Trimedya. Agar, cawe-cawenya tepat sasaran," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Jokowi bukan desainer baju. Jadi, selain cawe-cawenya tidak elok, muatan cawe-cawenya pasti tidak bermanfaat," tambah dia.
Sementara Juju Purwanto selaku Ketua DPP Partai Ummat Bidang Advokasi Hukum menyebut Presiden Jokowi terlalu mencampuri urusan Pilpres 2024.
"Intervensi Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 selama ini, demi mendukung dan memenangkan capresnya memang tampak kasat mata dan tendensius," ujar dia.
Dia menyebut Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, telah melakukan tindakan melanggar konstitusi.
"Untuk itu Jokowi sebagai Presiden RI harus tetap independen dan netral. Dia harus menjaga jarak yang sama kepada bacapres lain yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," kata dia.
Dia menyebut semestinya Jokowi sebelum mengakhiri legacy jabatannya harus fokus saja kepada persoalan bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
"Soal motif baju bagi bacapres Ganjar dan pendukungnya, hanyalah soal 'remeh temeh dan simbol' belaka. Ada persoalan substansial saat ini bagi Jokowi, yaitu kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat yang masih carut marut di segala bidang pembangunan," ujar dia.
(LAN)