Partai yang Naungi PM Kamboja Klaim Menang Telak dalam Pemilu Tanpa Lawan

24 Juli 2023 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Mentri Kamboja Hun Sen  Foto: REUTERS/Erik De Castro
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Mentri Kamboja Hun Sen Foto: REUTERS/Erik De Castro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai berkuasa di Kamboja, Cambodia People's Party (CPP), yang menaungi Perdana Menteri Hun Sen mengeklaim telah menang telak dalam pemilu yang digelar pada Minggu (23/7).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, hal tersebut diumumkan juru bicara CPP, Sok Eysan, sehari setelah pemilu digelar pada Senin (24/7). "Kami tidak hanya memenangkan pemilu, tetapi kami memenangkannya dengan telak," ujarnya.
"Kami tidak punya pilihan lain selain terus melayani rakyat dengan kebahagiaan," sambung dia.
Meski sudah diklaim, tetapi situs web Komite Pemilihan Nasional hingga hari ini menunjukkan pihaknya masih dalam proses penghitungan surat suara.
Menurut Komisi Pemilihan Umum Kamboja, sekitar 8,1 juta orang memberikan suara dalam pemilu – dengan jumlah suara yang memilih Hun Sen ditaksir mencapai 84 persen.
Di parlemen, CPP yang hampir tidak memiliki oposisi ini turut mengeklaim berhasil memenangkan 120 dari 125 kursi. Satu-satunya oposisi yang bisa dihitung adalah Candlelight Party, tetapi tak lama menjelang pemilu partai itu didiskualifikasi dari persaingan akibat 'masalah teknis'.
ADVERTISEMENT

Dilanjutkan oleh Sang Anak

Sehingga, keadaan tersebut mengukuhkan Hun Sen yang sudah mencengkeram kekuasaannya di panggung politik negara itu sejak 1985. Pria berusia 70 tahun ini telah memerintah Kamboja selama hampir 40 dekade lamanya.
Seiring dengan ranah kekuasaannya yang semakin meluas, semakin besar pula jumlah oposisi yang dimusnahkan selama pemerintahan Hun Sen berlangsung.
Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Kamboja Letnan Jenderal Hun Manet. Foto: TANG CHHIN Sothy / AFP
Besar kemungkinan, dinasti kekuasaan Hun Sen di Kamboja akan terus berlanjut dengan pencalonan putra sulungnya, Hun Manet, sebagai anggota parlemen.
"Hun Manet, yang mencalonkan diri untuk pertama kalinya, memenangkan satu kursi mewakili Phnom Penh di Majelis Nasional," demikian laporan CPP.
Pada pekan lalu, Hun Sen mengisyaratkan sang anak – seorang jenderal militer yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, bisa menjadi perdana menteri di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kelompok anggota parlemen di Asia Tenggara (ASEAN Parliamentarians for Human Rights) berpendapat pemilu dan pencalonan Hun Manet adalah ajang penobatan bagi Hun Sen beserta 'kroni-kroninya'.
"Masyarakat internasional tidak boleh terjebak dalam jebakan melegitimasi pantomim ini," ujar Eva Kusuma Sundari dari ASEAN Parliamentarians for Human Rights.