Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Parungpanjang Butuh Tol Khusus Tambang dan Itu Mendesak
19 Desember 2023 19:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Transporter Tangerang Bogor (ATTB), Asep Fadhlan, menilai keberadaan jalan tol yang dikhususkan untuk aktivitas truk tambang harus mulai dibuat di Bogor sebagai solusi jangka panjang agar persoalan di Kecamatan Parungpanjang dapat terselesaikan.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan itu kapan direalisasikannya jalan tol tambang, itu kuncinya, jalan tol tambang itu kapan, kita pengin ada kepastian, jangan wacana dari tahun ke tahun, tiap ganti gubernur gak ada kejelasan sampai sejauh mana jalan tol tambang ini," kata dia ketika ditemui pada Selasa (19/12).
Untuk solusi jangka pendek, pemerintah diharapkan dapat segera membuat kantong parkir agar truk tambang tak parkir di bahu jalan dan menimbulkan kemacetan. Selain itu, ruas jalan pun harus diperbaiki oleh pemerintah.
"Sebelum melakukan peraturan daerahnya minimal dibagusin dulu jalannya, dilebarin dulu jalannya terus kantong parkir disediakan dulu," lanjut dia.
Sementara disinggung mengenai rencana penutupan sementara aktivitas tambang oleh Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Asep mengaku tak sepakat. Menurut dia, banyak masyarakat yang bergantung hidupnya dari aktivitas pertambangan.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat yang di hulu termasuk yang di hilir juga, yang mereka bergantung pada hasil tambang ini, bukan saja mereka yang bekerja di perusahaan tambang tapi kan banyak di jalan juga," ucap dia.
"Adanya tambang mereka bisa buka tambal ban, bisa buka parkiran, bisa buka lapak pangkalan material batu dan pasir, itu banyak di sepanjang jalan bukan hanya di Parungpanjang, sampai ke arah Tangerang, banyak di sana. Dan tanpa disadari, ada efek manfaatnya perusahaan tambang ini," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga melakukan unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Parungpanjang. Dalam aksinya mereka meminta agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan mobilisasi truk tambang yang kerap bikin warga kesal.
Koordinator aksi, Junaidi Adi Putra, menyampaikan aksi 'Parungpanjang bersatu' ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ini bentuk dari kekecewaan masyarakat kecamatan Parungpanjang, Rumpin, Gunung Sindur dan sekitarnya, terkait jam operasional truk tambang," kata Junaidi kepada wartawan.
Tak hanya itu, masyarakat juga meminta pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera merespons aduan warga.
"Respons masyarakat harusnya cepat ditanggapi oleh pemerintah daerah dan dishub, persoalan ini sudah sering diadukan, tapi responsnya lambat, bahkan tidak direspons sama sekali," ucapnya.