Pasang Baliho Anies, PPP Dinilai Ingin Dongkrak Elektabilitas Jelang 2024

5 April 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Alim ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pondok Pesantren Fadlul Fadlan, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Alim ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pondok Pesantren Fadlul Fadlan, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PPP Bekasi memasang baliho untuk menyambut Ramadhan dengan mencantumkan foto Gubernur DKI Anies Baswedan, serta kalimat dukungan untuk Anies sebagai presiden di 2024. Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, menilai hal ini sebagai upaya PPP untuk meningkatkan elektabilitas partai.
ADVERTISEMENT
“Mempromosikan tokoh potensial seperti Anies bisa karena orientasi elektabilitas. Anies dianggap mampu memberikan dampak elektoral pada parpol, ini dimungkinkan menjadi target PPP untuk menyasar pemilih Anies,” kata Dedi saat dihubungi, Selasa (5/4).
Meski demikian, PPP dinilai belum tentu akan mengusung Anies. Sebab meski elektabilitasnya stabil, namun porsi suara mereka di parlemen kecil.
“Pemilih PPP saat ini didominasi Nahdliyin di luar Jawa Timur. Untuk itu, posisi sebagai mitra koalisi Jokowi tidak banyak berpengaruh. Justru dari survei IPO bulan Maret lalu, PPP alami peningkatan, itu lebih karena ia tidak masuk jajaran pendukung wacana pembatalan Pemilu 2024,” ungkapnya.
Namun, Dedi menilai PPP tetap perlu membangun koalisi dengan parpol menengah sebelum mengusung Anies. Menurutnya, Anies adalah pilihan yang tepat bagi PPP jika ingin mengusung capres karena berpeluang menang jika dibandingkan calon yang lain.
ADVERTISEMENT
“PPP perlu membangun komunikasi dengan parpol menengah, semisal NasDem, Demokrat, dan PKS. Sisanya mungkin dapat menyasar parpol non parlemen untuk dapat wujudkan pengusungan Anies. Meskipun sangat sulit jika Anies terusung melalui PPP," tuturnya.
Meski demikian, Dedi menilai NasDem atau PKS yang paling rasional karena memiliki bargaining politic dan belum memiliki tokoh yang potensial. Sementara PDIP ada Puan Maharani, Gerindra ada Prabowo Subianto, Golkar ada Airlangga Hartarto, Demokrat ada AHY, dan PKB ada Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Presiden PKS dan Dewa Syuro yang mereka promosikan tidak kunjung memperoleh hasil. Begitu halnya dengan NasDem, Surya Paloh terlihat lebih nyaman dan konsisten di belakang layar. Itulah alasan dua partai ini menarik untuk Anies," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Dhania Anindyaswari Puspitaningtyas