Pasangan di Lombok Timur Menikah dengan Maskawin Secawan Pasir Besi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Lebih tepatnya secawan pasir besi. Emas 3 gram dan uang Rp 300 ribu itu tidak disebut di depan wali," kata Embun ketika dihubungi kumparan, Selasa (29/9).
Ia mengatakan, maskawin itu memiliki arti filosofi yang dalam. Pasir itu merupakan pengingat perjuangan Asri saat membangun Pantai Pondok Kerakat di kampung halamannya. Pantai itu juga biasa dikenal dengan Pantai Pasir Besi. Hingga kini, kawasan pantai itu sudah ramai dikunjungi.
"Pasir besi itu adalah obat bagi para pengidap rematik, struk ringan, asam urat dan berbagai jenis penyakit kulit. Maka kami berharap dengan mahar pasir besi tersebut keluarga kami dapat menjadi obat bagi orang banyak," beber Embun.
Lanjut Embun, pasir besi itu sangat halus, lembut dan luas. Sehingga dengan mahar pasir besi ini keluarga kami bisa terjalin dalam ikatan yang halus lembut dan ikatan kasih sayang yang luas tanpa batas, tambahnya.
Sebelum meminangnya, Asri sempat memendam perasaan cintanya kepada Embun selama 19 tahun. Mereka baru menjalin hubungan pacaran pada 2018 meski sudah mulai suka sejak bertemu pada saat SMA.
ADVERTISEMENT
"Suami saya kebetulan kakak kelas saya waktu SMA," jelas wanita asal Desa Selaparang, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur ini.
Embun mengaku ia pernah menolak cinta Asri karena belum ada rasa suka terhadapnya pada saat SMA. Kemudian, pada 2011, Asri mencoba mengungkapkan kembali rasa cintanya. Akan tetapi, Embun lebih memilih untuk menjalani hubungan sebagai kakak dan adik.
"Sudah sering dia ungkapin, tapi tetap saya tolak," ujarnya.
Hingga akhirnya, Embun dan Asri memutuskan menikah pada yang digelar pada Senin (28/9) di Pantai Pasir Besi, Lombok Timur.