Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Pasar di Jakarta akan Terapkan Traffic Flow demi Tekan Potensi Penularan Corona
11 Juni 2020 14:47 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirut PD Pasar Jaya , Arief Nasrudin mengatakan, akan membuat traffic flow di dalam pasar layaknya di jalan raya. Ide itu, kata dia, menjadi masukan dari Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Sarannya kemarin dari Pak Wagub dan saya setuju kita bentuk traffic flow. Jadi traffic konsumen kita bentuk. Jadi nanti akan ada pintu keluar pintu masuk, dan di dalam mereka akan ada proses seperti kendaraan," kata Arief saat melakukan konferensi pers virtual, Kamis (11/6).
Dia mengatakan, nantinya alur pembeli akan diatur menjadi satu arah. Sementara koridor dengan yang lebarnya memadai baru diizinkan untuk dilewati dua arah oleh pembeli.
Pihaknya kemudian akan memasang sejumlah rambu agar dimengerti para pembeli. Alur ini dibuat agar tidak ada penumpukan warga. Dengan begitu, penularan virus corona bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
"Jadi jalur satu arah enggak boleh dilewati 2 arah. Kecuali koridor besar bisa 2 arah. Semua ada stiker tanda panah. Di lantai nanti kita tempel, terutama pasar besar," jelasnya.
Aturan lainnya adalah harus menggunakan masker selama berada di dalam pasar. Westafel juga disiapkan pihak pasar untuk pembeli agar segera mencuci tangan usai bertransaksi.
Jika ada yang melanggar protap keselamatan di pasar, maka pembeli akan diminta keluar dari pasar oleh petugas yang berjaga.
"Jadi bagi konsumen yang langgar protap kita, terpaksa sanksinya kita keluarkan dari pasar. Misalnya maskernya dikalungin kita minta pakai atau keluar. Kita akan ketatkan," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengaturan di pasar juga sangat penting dalam PSBB transisi ini. Toko atau kios yang ada di pasar nantinya akan dibuka dengan sistem ganjil genap. Sehingga kapasitas maksimal 50 persen tetap bisa dijalankan.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.