Pasar Tanah Abang Masih Ramai Dikunjungi, Lalu Lintas Macet

23 Juni 2017 15:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu lintas di Pasar Tanah Abang yang padat (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu lintas di Pasar Tanah Abang yang padat (Foto: Wandha Nur/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri, Pasar Tanah Abang masih dipadati masyarakat yang ingin berbelanja pakaian baru. Tidak hanya di dalam pasarnya, lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pun terpantau cukup padat.
ADVERTISEMENT
Berdasar pantauan kumparan (kumparan.com), Jumat (23/6), lalu lintas di sekitar lokasi cukup tersendat. Yaitu di Jalan KH. Mas Mansyur dan Jalan Kebon Jati, Jakpus, baik yang menuju Senayan mau pun sebaliknya.
Lalu lintas di Pasar Tanah Abang yang padat (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu lintas di Pasar Tanah Abang yang padat (Foto: Wandha Nur/kumparan)
Hal itu disebabkan banyaknya pejalan kaki yang menyeberang jalan, terlebih tidak ada titik tertentu yang difungsikan untuk menyeberang. Selain itu, banyak juga angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sekitar pintu masuk pasar.
Lalu lintas di Pasar Tanah Abang yang padat (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lalu lintas di Pasar Tanah Abang yang padat (Foto: Wandha Nur/kumparan)
Kemacetan diperparah dengan parkir liar dan para pedagang kaki lima yang menggunakan bahu jalan. Beberapa petugas dari dinas perhubungan dan petugas parkir berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas.
"Memang sebelumnya agak ramai lalu lintas di sini, bahkan orang pun untuk menyeberang jalan susah. Tapi beberapa hari ini sudah agak lancar. Dari kendaraan juga, dari pengunjung juga," ucap petugas Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.
Petugas Dishub di Tanah Abang (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dishub di Tanah Abang (Foto: Wandha Nur/kumparan)
"Sudah tiga hari belakangan berkurang. Kemarin dan sekarang berkurang. Dan besok juga kemungkinan semakin berkurang. Terpantau bisa dikendalikan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT