Pasien Cacar Monyet di Jakarta Mayoritas Gay, Idap HIV & Sifilis

26 Oktober 2023 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
eye-off
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
Ilustrasi cacar monyet atau Monkeypox. Foto: Halfpoint/Shutterstock
Ilustrasi cacar monyet atau Monkeypox. Foto: Halfpoint/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemenkes RI melaporkan pasien cacar monyet (monkeypox) sudah mencapai 14 kasus per Kamis (26/10). Semua pasien ditemukan di DKI Jakarta dan merupakan laki-laki.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, mayoritas pasien tersebut mengidap HIV. Selain HIV, ada pula yang mengidap sifilis.
"Kondisi penyakit penyerta dari 14 itu 12 HIV dan juga di samping HIV ada sifilis 5, tapi ada satu orang hipertensi," kata Maxi dalam konferensi pers tentang perkembangan cacar monyet melalui Zoom, Kamis (26/10).
Maxi melanjutkan, pasien paling banyak berusia 25-29 tahun. Mayoritas pasien juga aktif berhubungan seksual.
"Karakteristik dari kasus konfirmasi, usia paling banyak 25-29 tahun, 64%. Kalau kita kaitkan umur gini, waktu saat anak belum dapat vaksinasi cacar. Kemudian sisanya 30-39 tahun. Semua laki-laki, 100%," ujarnya.
"Metode penularan kemungkinan besar belum terbuka, tapi kontak seksual. Orientasi seks paling banyak LSL (lelaki suka lelaki atau gay) 86%. Hetero dan biseksual ada, tapi paling banyak LSL," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Update sebaran monkeypox atau cacar monyet di DKI Jakarta per Kamis (26/10/2023). Foto: Kemenkes RI
Hampir semua pasien mengalami gejala sebelum terkonfirmasi terpapar cacar monyet. Mulai dari lesi kulit, demam, hingga pembekakan kelenjar di lipatan paha.
"Semua bergejala dari 14, hanya satu yang asimtomatis. Jadi paling banyak itu ada lesi pada kulit disertai demam, ada pembengkakan kelenjar terutama di lipatan paha, sakit menelan, nyeri tenggorokan, sakit otot," jelasnya.
"Kemudian ada menggigil, badan terasa sakit, kelelahan, sakit belakang, mual, ada yang sampai diare, nyeri di mulut," kata Maxi.

Thailand Paling Banyak Kasus Cacar Monyet di Asia Tenggara

Kasus cacar monyet memang tengah mengalami kenaikan secara global. Menurut Maxi, Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak memiliki kasus cacar monyet saat ini.
Di Asia Tenggara, Thailand memiliki kasus terbanyak sejak April 2023. Menurut data South East Asia Region (SEARO), ada setidaknya 40 kasus cacar monyet di Thailand per 15 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
"Kalau dilihat di dunia, estimasi konfirm 91 ribu, kematian 157 dan negara yang lapor 115 negara (1 Januari 2022 - 30 September 2023). Paling banyak kalau di SEARO itu Thailand, kemudian Indonesia, keseluruhan di dunia di global terbanyak kasus di Amerika Serikat," ujar Maxi.
Update sebaran monkeypox atau cacar monyet di DKI Jakarta per Kamis (26/10/2023). Foto: Kemenkes RI
"Di SEARO tahun ini mulai April 2023 paling banyak Thailand. Memang monkeypox tahun lalu ditetapkan PHEIC (Public Health Emergency of International Concerntapi) sudah berakhir 11 Mei 2023. (Tapi) tahun ini di bulan Oktober kasus monkepox terulang lagi dan tahun ini banyak penularan terjadi 2023," jelas Maxi.