Pasien Corona Melonjak, RSUDZA Aceh Tambah Ruang Perawatan Kapasitas 40 Bed

15 September 2020 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poliklinik Khusus Pinere (Penyakit Infeksi New-Emerging, dan Re-Emerging) Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Poliklinik Khusus Pinere (Penyakit Infeksi New-Emerging, dan Re-Emerging) Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, Banda Aceh, nyaris penuh. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang kian meningkat di Aceh, rumah sakit kembali menambah ruang rawat Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere).
ADVERTISEMENT
Direktur RSUD Zainoel Abidin Aceh, Azharuddin, mengatakan hingga saat ini ruang rawat pasien positif corona 90 persen telah terisi. Karena itu, pihaknya akan membuka kembali Pinere 5 dengan kapasitas 40 bed.
“Dalam dua minggu ke depan insyaallah akan dibuka pinere 5 dengan kapasitas 40 bed lagi. Semoga masih bisa tertampung bagi pasien yang positif dan memerlukan rawatan,” kata Azharuddin, Selasa (15/9).
Azhar menjelaskan kondisi terkini di RSUDZA rata-rata pasien COVID-19 menjalani perawatan di RICU, Pinere 1, 2, 3, dan Pinere 4 dengan jumlah 65 hingga 70 orang.
“Pasien yang menjalani perawatan ini dengan gradasi sedang dan berat. Di sana juga ada pasien yang pulang karena sembuh, dan ada yang baru masuk, serta juga ada yang meninggal dunia,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi pandemi virus corona yang belum mereda, Azharuddin mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh tidak hanya sekadar formalitas saja. Menurutnya, di Aceh kini semakin banyak klaster keluarga.
“Saat ini transmisi lokal nyata di depan mata, klaster keluarga makin banyak, umumnya tularan dari orang dekat yang bisa saja sudah saling kenal. Ditambah lagi dengan OTG yang juga banyak, mengingat Aceh saat ini belum dilakukan test dan tracing secara massif dan konsisten,” ungkapnya.
Azharuddin meminta semua elemen mengambil peran dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 ini. Azhar mengajak masyarakat untuk menganggap 360 derajat orang di seputaran mereka sebagai OTG, karena itu wajib waspada.
“Saya bisa tularkan ke Anda, dan Anda pun bisa tularkan ke saya, jadi mari saling menjaga, sekali lagi jaga protokol kesehatan adalah wajib dilakukan oleh semua tanpa kecuali,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data hingga Senin 14 September 2020, jumlah warga Aceh positif corona telah mencapai 2.891 kasus. Rinciannya sedang menjalani perawatan 2.093, sembuh 700, dan meninggal dunia 98 orang.