Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pasien Omicron Lakukan Banyak Aktivitas: Tracing ke Resto di SCBD dan Apartemen
28 Desember 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa proses pelacakan (tracing) kasus transmisi lokal Corona Omicron pertama di Indonesia masih dalam proses.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan bahwa pasien telah melakukan banyak aktivitas dalam jangka waktu 14 hari terakhir.
“Mengenai berapa jumlah orang yang ditracing terkait kasus Omicron lokal ini sedang dalam proses ya. Karena mengingat, tadi, yang bersangkutan ini, banyak melakukan aktivitas,” sebutnya dalam siaran virtual di YouTube Kemenkes RI, Selasa (28/12).
Menurutnya, proses tracing dilakukan dengan melihat riwayat kontak dan perjalanan pasien dalam jangka waktu 14 hari sejak dinyatakan positif pada 19-20 Desember lalu.
“Artinya, kita harus melihat 14 hari sebelum dia dinyatakan positif, yaitu dinyatakan positif kan sekitar tanggal 19-20 (Desember 2021), artinya kita harus melakukan tracing 14 hari kebelakang,” ujar Nadia.
Ia juga mendorong agar tracing dilakukan dengan cepat mengingat riwayat perjalanan pasien yang sempat beraktivitas di restoran pada kawasan SCBD. Begitu pula dengan tracing di tempat tinggal pasien.
ADVERTISEMENT
“Siapa saja yang kontak dan salah satunya tadi adalah restoran yang ada di SCBD, kemudian apartemen tempat yang bersangkutan tinggal, dan juga aktivitas-aktivitas lainnya yang harus kita cek kembali dan menjadi tracingnya,” tutup dia.
Sebelumnya, Pemerintah mengumumkan adanya transmisi lokal kasus Corona Omicron, sehingga total 47 kasus Omicron dengan 46 lainnya kasus imported case. Nadia pun menyebut siapa kasus transmisi lokal tersebut.
"Ada 1 kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia. Laki laki 37 tahun tidak ada riwayat ke luar negeri selama beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri. Pasien dan istri dari Medan ke Jakarta 1 bulan sekali,” kata dia dalam jumpa pers virtual, Selasa (28/12).