Paskibraka Asal Solok Sempat Ditunjuk Bawa Baki, Diganti di Detik-detik Terakhir

17 Agustus 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
Maulia Permata Putri, siswi SMAN 1 Kota Solok, Tim Paskibraka Nasional tahun 2024. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Maulia Permata Putri, siswi SMAN 1 Kota Solok, Tim Paskibraka Nasional tahun 2024. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Anggota Paskibraka berjilbab asal Minang, Maulia Permata Putri, yang telah dilatih dan sempat ditunjuk sebagai pembawa baki untuk upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), digantikan di detik-detik terakhir.
ADVERTISEMENT
Dalam momen yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi Maulia, polemik seputar jilbab diduga berujung pada pergantian tugas.
Beberapa hari lalu, pihak sekolahnya mengatakan Maulia telah dilatih sebagai pembawa baki untuk upacara HUT ke-79 RI di IKN.
"Saat ini Maulia tengah mengikuti latihan di Jakarta. Semoga saja mampu mempertahankan sehingga tetap terpilih sebagai pembawa baki bendera sampai pada upacara HUT RI, tanggal 17 Agustus 2024 nantinya," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, SMAN 1 Kota Solok, Dwi Suyarto, seperti dikutip Antara.
Anggotas pasukan Paskibraka Livenia Evelyn Kurniawan membawa baki bendera Merah Putih saat upacara HUT ke-79 RI Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Namun, beberapa jam sebelum pelaksanaan upacara, Livenia Evelyn lah yang ditunjuk sebagai pembawa baki. Ia merupakan pelajar asal Kalimantan Timur.
Menurut laporan BPIP, Livenia Evelyn Kurniawan berasal dari SMA Katolik Santo Fransiskus. Ia adalah putri dari Eddy Kurniawan dan Ibu Luana Kalma.
ADVERTISEMENT
Meskipun akhirnya diperbolehkan mengenakan jilbab saat bertugas, pergantian ini tak pelak menimbulkan tanda tanya, terlebih dengan latar belakang polemik sebelumnya.

Kisruh Paskibraka Diminta Lepas Jilbab

Anggota Paskibraka 2024 berbaris seusai dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyangkal memaksa anggota Paskibraka pemakai jilbab untuk melepas jilbabnya saat pengukuhan di Istana Negara IKN pada Selasa (13/8) lalu. BPIP menyatakan, mereka melepas jilbab sebagai bentuk kesukarelaan mematuhi peraturan yang ditetapkan.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menjelaskan bahwasanya pelepasan jilbab bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai keseragaman dalam pengibaran bendera.
“Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” ujar Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8), sebagaimana diberitakan Antara.
Pada tahun-tahun sebelumnya, anggota Paskibraka diperbolehkan menggunakan jilbab dalam upacara pengukuhan maupun pengibaran bendera pada 17 Agustus.
ADVERTISEMENT
Namun, BPIP memutuskan untuk menyeragamkan tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka pada 2024, sebagaimana yang termaktub dalam Surat Edaran Deputi Diklat Nomor 1 Tahun 2024.