Pastikan Pilar Sosial Terukur, Begini Filosofi Disiplin ala Gus Ipul

12 Februari 2025 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Student Center UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Student Center UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan kerja-kerja yang dilakukan jajarannya terukur. Untuk mewujudkan itu, menginstruksikan kepada seluruh pilar sosial atau pendamping sosial untuk bekerja secara disiplin dan harus berdampak ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Bekerja dengan disiplin sesuai SOP dan ketentuan. Disiplin di sini berarti bekerja terarah, terpadu, berkelanjutan," kata Gus Ipul saat memberikan pembekalan mengenai proses bisnis program kerja Kemensos kepada 500 pilar sosial yang hadir di Student Center UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rabu (12/2/2025).
Gus Ipul menguraikan, bekerja secara terarah berarti mengikuti proses bisnis kerja Kemensos yang terdiri dari tiga klaster intervensi saling berkaitan dan berjalan beriringan yaitu perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial. Satu tujuan yang ingin dicapai dalam proses bisnis itu adalah terciptanya masyarakat yang berdaya, mandiri, dan lepas dari program bantuan sosial Kemensos melalui program pemberdayaan.
"Saya minta seluruh pendamping sosial, ingat selalu pesan Presiden bahwa kita harus membuat gemuyu (tertawa/bahagia) 12 PAS tadi dengan bidang tugas masing-masing," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penyampaiannya, Gus Ipul mengatakan Kemensos memiliki sasaran program yang disebut dengan 12 PAS. Di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.
Untuk memastikan 12 PAS tersebut bisa tersenyum bahagia, ia menjelaskan para pilar sosial harus mampu mendorong setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial.
"Kalau dulu itu jomplang, yang paling kuat social protection-nya, jadi bansos-bansos tok. Pendamping bertugas hanya memastikan bansos sesuai peruntukannya, pemberdayaannya kurang. Makanya saat ini kita dorong supaya pemberdayaannya dapat berjalan maksimal. Akhirnya KPM tergraduasi dan sejahtera, setuju?" Ucap Gus Ipul menanyakan kesiapan para pilar sosial dalam menjalankan arah kerja Kemensos ke depan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Student Center UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rabu (12/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
Setelah memiliki arah yang jelas, yaitu pemberdayaan dan graduasi penerima bansos, maka langkah selanjutnya adalah bekerja secara terpadu. Hal ini dilakukan dengan menjalin sinergi kepada berbagai pihak guna menyukseskan program-program Kemensos.
ADVERTISEMENT
"Bekerja dengan terpadu yaitu bersama Bupati, Walikota, K/L lain, dan dinas-dinas lain, bersama dengan pendamping-pendamping lain, ada pendamping desa, kader kesehatan, kita harus bersama dengan mereka. Itu yang namanya terpadu," kata Gus Ipul.
Ia menambahkan, ketika masyarakat miskin telah berhasil diberdayakan dan graduasi dari Bansos Kemensos, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan pilar sosial adalah menghubungkan KPM itu dengan program dari kementerian/lembaga lain.
"Nanti akan kita geser mereka (yang telah keluar/graduasi dari Bansos Kemensos) ke program K/L terkait yang programnya bukan lagi Bansos, tapi program bantuan modal, pendampingan, penciptaan pasar, manajemen," kata Gus Ipul.
Menurutnya itulah yang dinamakan dengan bekerja secara berkelanjutan, yang mana masyarakat miskin yang telah berhasil keluar dari jerat kemiskinan dialihkan ke program-program di K/L lain untuk menjaganya agar tidak kembali lagi ke dalam kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan kerja yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan tersebut, Gus Ipul mengatakan harus dimulai dari adanya ukuran yang jelas terkait target kerja yang akan dicapai.
"Targetnya harus jelas. Catat apa yang kamu lakukan, dan lakukan apa yang kamu catat," tuturnya kepada pilar sosial yang hadir saat itu. Target yang dimaksud adalah setiap pendamping PKH minimal menggraduasi 10 KPM setiap tahunnya.
Saifudin (33), salah satu pendamping PKH Kendal yang hadir menceritakan, saat ini mendampingi 462 KPM yang berada di Kelurahan Curugsewu dan Pagersari, Kecamatan Patean. Saifudin mengungkapkan kiatnya dalam mewujudkan target graduasi 10 KPM per tahun tersebut.
"Strategi saya yaitu menginventarisasi KPM yang memiliki usaha untuk dilakukan pendekatan tertentu guna optimalisasi, sehingga KPM itu bisa terlepas dari bantuan PKH," ucap Saifudin.
ADVERTISEMENT
Di akhir penyampaiannya, Gus Ipul menekankan betapa pentingnya peran pilar sosial dalam menyukseskan program-program Kemensos.
"Saya sangat mengandalkan pendamping, jadi penting agar kerja kita berjalan secara terukur dan berdampak ke masyarakat," pungkasnya.