Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pasukan Infanteri dan Tank Israel Mulai Serang Jalur Gaza
14 Oktober 2023 4:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Militer Israel mengatakan, pasukan infanteri dan tank mereka telah melakukan serangan di Jalur Gaza pada Jumat (13/10).
ADVERTISEMENT
Ini merupakan pengumuman pertama Israel setelah mengalihkan serangan dari udara ke operasi darat.
Israel memerintahkan satu juta orang untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza dalam waktu 24 jam. Sedangkan Hamas meminta mereka tidak pergi.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, pasukan yang didukung oleh tank telah melancarkan serangan untuk menyerang awak roket Palestina.
Sedangkan Hamas berjanji akan berjuang sampai titik darah penghabisan.
“Kami memberi tahu masyarakat di Gaza utara dan Kota Gaza, tetap tinggal di rumah dan tempat Anda,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, Eyad Al-Bozom, dikutip dari Reuters.
Beberapa warga Gaza ada meninggalkan rumah mereka untuk menghindari serangan gencar Israel. Namun, ada penduduk yang menolak pergi.
ADVERTISEMENT
“Kematian lebih baik daripada pergi,” kata pemuda 20 tahun bernama Mohammad sembari berdiri di jalan di luar sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.
"Saya lahir di sini, dan saya akan mati di sini. Meninggalkan adalah sebuah stigma," ucap Mohammad.
Beberapa masjid di Gaza menyiarkan pesan: "Pertahankan rumahmu. Pertahankan tanahmu".
Sejauh ini, pihak berwenang Gaza mengatakan 70 orang tewas dan 200 luka-luka akibat serangan Israel terhadap mobil dan truk yang membawa orang-orang yang melarikan diri dari jalur utara menuju selatan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi lain memperingatkan akan terjadinya bencana jika begitu banyak orang terpaksa mengungsi.
“PBB menganggap gerakan seperti itu tidak mungkin terjadi tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
ADVERTISEMENT